Washington (ANTARA News) - AS Senin mengecam pernyataan Korea Utara bahwa pihaknya telah melakukan ujicoba nuklir sebagai satu "aksi provokatif", dan mendesak Dewan Keamanan PBB segera melakukan tindakan. Jurubicara Gedung Putih Tony Snow tidak mengkonfirmasikan bahwa Pyongyang telah melakukan ujicoba bom nuklir, tapi mengatakan satu getaran seismik terekam di satu lokasi ujicoba nuklir Korut. Snow mengatakan Presiden George W.Bush telah diberitahu tentang pernyataan Korut itu segera setelah kejadian itu dan presiden menanyakan apakah tindakan diplomatik telah diambil. "AS dan intelijen Korsel mendeteksi satu getaran seismik hari ini (Minggu waktu AS) di satu lokasi yang diperkirakan tempat ujicoba nuklir di Korut," kata Snow kepada wartawan. Korut menyatakan pihaknya telah melakukan ujicoba nuklir di bawah permukaan tanah. "Ujicoba nuklir Korut akan merupakan satu tindakan provokatif bertentangan keinginan masyarakat internasional dan imbauan kita untuk menahan diri dari tindakan yang akan bisa ameningkatkan ketegangan di Asia Timurlaut itu," kata Snow. "Kami mengharapkan Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan menanggapi aksi Korut ini," kata jurubicara Gedung Putih itu. "Kami mengharapkan Dewan Keananan akan bertemu Senin. "AS secara seksama memantau situasi itu dan menegaskan komitmennya untuk melindungi dan membela sekutu kami di kawasan itu," tambahnya. Survai Geologi AS (USGS), Senin mendeteksi satu gempa berkekuatan 4,2 drajat di skala Richter di Korut pukul 01:35 GMT (08:35 WIB) Senin. Seorang ahli geologi USGS mengemukakan kepada AFP gempa itu "terjadi di tempat yang dangkal atau sangat dekat dengan permukaan tanah" terletak sekitar 385km baratlaut Pyongyang. Kantor berita resmi Korut KCNA (Korean Central News Agency) mengatakan Pyongyang telah melakukan ujicoba nuklir pertamanya, Senin, dan menyebutnya satu "peristiwa bersejarah." Kantor berita itu mengatakan ujicoba itu berlangsung dengan aman dan sukses. Snow mengatakan Korut menelepon Cina "pada pukul 0900" Minggu malam waktu AS untuk memberitahu tentanag niatnya melakukan ujicoba "dalam waktu dekat." Menlu AS Condoleezza Rice diberitahu oleh Kedubes AS di Beijing sekitar pukul 09:45 Minggu (08:45 WIB Senin), katanya, dan Penasehat Keamanan Nasional Stephen Hadley menelepon presiden Bush pukul 21:58 waktu setempat. Snow mengatakan selain sidang darurat Dewan Keamanan, AS akan melakukan pertemuan dengan para peserta perundingan enam negara yaitu Korut, Korsel, Cina, Jepang dan Rusia. Para peserta perudingan enam negara telah menewarkan Korut untuk "memenuhi secara damai kebutuhan enerji dan keinginannya," katanya. Ditanya tentang laporan-laporan kemungkinan pemeriksan seperti blokade kapal-kapal di wilayah itu, jurubicia gedung Putih itu mengatakan "Tidak ada rencana militer yang telah diumumkan mengenai tindakan itu."(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006