Pamekasan (ANTARA News) - Putra ulama pendiri organisasi Nahdlatul Ulama (NU) KH Asad Samsul Arifin yakni KH Kholil Asad Samsul Arifin, memberikan tausiyah pada calon presiden Prabowo Subianto di pesantren Al-Hamidy, Pamekasan, Selasa sore.

Selain kepada capres Prabowo, KH Kholil juga memberikan tausiyah kepada para ulama pendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kepada capres Prabowo, pengasuh pondok pesantren Walisongo meminta jika terpilih sebagai presiden hendaknya melaksanakan melaksanakan shalat Jumat berpindah-pindah dan tidak hanya shalat Jumat di satu masjid.

"Ini dimaksudkan agar masyarakat merasa terdorong untuk melaksanakan shalat Jumat," kata Kiai Kholil.

Selain itu, kiai putra pendiri NU ini juga meminta agar di istana nantinya rutin membaca shalawat, minimal 1 kali dalam sebulan, sebab dengan rutin membaca shalawat semua persoalan akan mudah teratasi.

"Shalawat itu akan mempermudah urusan, sehingga jika kita sering membaca shalawat, maka Insya Allah semua urusan akan menjadi mudah," kata Kholil.

Kepada para ulama pendukung Prabowo di Madura, Kiai karismatik melarang para ulama datang ke Istana Negara, jika pasangan calon presiden Prabowo-Hatta nantinya terpilih sebagai presiden.

"Kecuali untuk kepentingan negara ini," katanya menjelaskan.

Sementara pengasuh pondok pesantren Al-Hamidy KH Mohammad Rofii Baidlawi menyatakan, para ulama di Madura sepakat mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa karena beberapa pertimbangan.

Selain karena memiliki komitmen kuat untuk memperbaiki tatanan bangsa ini ke arah yang lebih baik, juga karena pasangan ini memiliki program yang sangat memihak kepada kepentingan rakyat kecil.

Ia mengaku, dirinya dan para ulama Pamekasan sudah mengenal Prabowo jauh sebelum yang bersangkutan berencana mencalonkan diri sebagai presiden.

"Pertama kali saya bertemu Prabowo dalam acara konferensi organisasi Islam di Timur Tengah dan sejak saat itu Pak Prabowo sering berkunjung ke para ulama di Madura ini," tutur Kiai Muhammad.

Usai menyampaikan sambutan, pengasuh pondok pesantren Al-Hamidy ini selanjutnya menyerahkan hadiah sebagai tali asih kepada Capres Prabwo Subianto.

Selanjutnya perwakilan ulama pondok pesantren se-Madura itu membacakan deklarasi atas dukungannya terhadap capres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang dibacakan oleh pengurus Badan Silaturrahiem Pondok Pesantren (Basra) Pamekasan KH Nailurrahman.

Dalam deklarasi itu, para ulama menyatakan tekatnya akan berjuang dan mendukung pasangan calon presiden Prabowo dengan alasan karena sudah saat saat Indonesia bangkit dengan kekayaan alamnya yang melimpah.

Alasan kedua, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang tegas, yang bisa membawa bangsa Indonesia lebih mandiri, bebas dari intervensi pihak asing.

Ketiga, Indonesia butuh keadilan dalam banyak hal, baik dari sisi ekonomi, dan pendidikan.

"Kami para ulama berkeyakinan hanya Prabowo yang akan mampu membawa perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik," kata Nailurrahman.

Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014