Jakarta, 10 Oktober (ANTARA) - Perangkat lunak Blue Coat menyediakan serangkaian aplikasi cerdas yang dikombinasikan dengan aplikasi piranti lunak sehingga mampu bekerja lebih efektif dalam mengontrol sistem keamanan Teknologi Informasi (TI) perusahaan. Selain itu Blue Coat juga mampu memonitor performa kerja masing-masing aplikasi yang digunakan oleh pengguna. Manajer Teknik PT Transition Systems Indonesia, Paulus Widodo di Jakarta, Rabu menjelaskan, penerapan Blue Coat umumnya dilakukan di kantor pusat dan cabang perusahaan, Internet gateways, end points dan data center sehingga mampu menjangkau pengguna secara luas. Paulus menambahkan, aplikasi ini juga telah digunakan oleh perusahaan Internet Service Provider (ISP) secara global. Dilengkapi dengan teknologi MACH5 Blue Coat mampu memonitor sistem keamanan pada Web Communication dan juga mempercepat proses pengiriman aplikasi bisnis. Dengan aplikasi Blue Coat, sistem TI perusahaan dapat dirancang berdasarkan siapa, apa, kapan, di mana dan bagaimana pengguna aplikasi melakukan komunikasi bisnis mereka sehari-hari. Aplikasi Blue Coat didukung oleh SGOS yakni suatu sistem operasi yang didisain untuk meningkatkan performa aplikasi komunikasi dan kendali administrasi. Semua fungsi ini dilengkapi oleh sistem manajemen dan reporting tools yang membuat proses implementasi dan konfigurasi aplikasi Blue Coat menjadi lebih mudah dan cepat. Sistem Blue Coat ini beberapa waktu yang lalu didemokan yang dihadiri oleh mitra bisnis dan distributor mereka. Dalam kesempatan tersebut diperlihatkan kekuatan dan keunikan aplikasi ini, juga diperlihatkan rentannya aplikasi internet termasuk internet banking. "Aktivitas bisnis perusahaan sekarang ini tidak dibatasi oleh tempat, ruang dan waktu tertentu saja. Banyak perusahaan yang menempatkan karyawan mereka di berbagai kantor cabang dengan lokasi yang berbeda. Untuk memudahkan komunikasi bisnis sehari-hari pada umumnya mereka dihubungkan oleh jaringan WAN dan jaringan internet," kata Toto Wikanto selaku Channel Sales Manager PT. Transition Systems Indonesia yang merupakan distributor resmi produk sistem Blue Coat. "Sedangkan untuk pelanggan, mitra bisnis dan suplier komunikasi dilakukan melalui on-demand akses internet," ujar Toto menambahkan. Kondisi ini otomatis menciptakan tiga tantangan untuk sistem TI perusahaan, yaitu keamanan bahwa sistem TI harus bisa mengamankan jaringan Web, kemampuan untuk melindungi jaringan Internet dari berbagai ancaman. Namun di saat yang sama sistem TI tersebut mampu memberikan keleluasaan pengguna dalam melakukan akses aplikasi yang mereka perlukan. Performa bahwa sistem TI perusahaan harus mampu untuk mengoptimalkan aplikasi bisnis yang penting seperti e-mail, file systems, multimedia applications dan Web applications (termasuk aplikasi SSL applications yang sudah melalui proses enkripsi) sehingga mudah untuk diakses di manapun terutama bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Tantangan ketiga adalah kemampuan monitoring untuk memungkinkan semua aktivitas di atas, sistem TI perusahaan harus memiliki kemampuan memonitor untuk menjamin bahwa segala aktivitas bisnis menyediakan sistem keamanan yang maksimal bagi semua pengguna. "Blue Coat belum lama ini memperkenalkan SSL VPN Next Generation yang dinamakan Blue Coat RA. Aplikasi ini sangat unik dengan teknologi on demand sehingga memungkinkan pengguna untuk mengakses di manapun mereka berada. Khusus untuk pasar di Indonesia, Blue Coat memperkenalkan SG200 series, SG510 series, SG810 series, SG8100 series dan juga RA510 & RA810," kata Lim Pun Kok Managing Director, Asean/ANZ BlueCoat Systems, Inc memberikan keterangannya pada kesempatan yang sama. Teknologi ini tidak memerlukan VPN Client dan Local Admin Rights dan tidak akan mengubah sistem apapun yang digunakan oleh user. Karena sistem arsitekturnya yang unik, Blue Coat RA tidak hanya mampu untuk menyediakan akses dari jaringan perusahaan namun mampu menyediakan akses pada home desktop milik karyawan.

Copyright © ANTARA 2006