Palu (ANTARA News) - Kabut asap yang diduga kuat berasal dari kebakaran hutan di Pulau Kalimantan dan Sulawesi Barat, kian tebal menyelimuti Kota Palu, ibukota Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Stasiun Meteorologi Palu melaporkan, hingga Selasa siang jarak pandang di Kota Palu berkisar antara 1-2 kilometer. "Khusus di sekitar Bandara Mutiara Palu, jarang pandang saat ini tinggal 1-1,5 kilometer, namun belum mengganggu lalulintas penerbangan," kata Anton, ahli cuaca di instansi tersebut. Ia juga menyatakan pergerakan asap kiriman sudah menyentuh permukaan tanah di Kota Palu. "Pergerakan asap pun sangat lambat akibat kecepatan angin pada ketingian 0-330 feet hanya 5-8 knot/jam, kecuali pada ketinggian 3.000-3.200 feet kecepatan angin cukup kuat antara 15-20 knot/jam," katanya. Anton juga mengatakan, penyebab lain semakin tebalnya kabut asap kiriman menyelimuti langit Kota Palu yang sudah berlangsung kurun tiga hari terakhir, akibat arah angin belum banyak mengalami perubahan yaitu umumnya bertiup dari arah Barat Laut sampai Utara. Arah tiupan angin ini menambahkan ketebalan asap kiriman darikebakaran hutan sangat luas di Kalimantan dan sebagian dari Provinsi Sulawesi Barat. "Hujan yang mengguyur Kota Palu pada Senin petang tidak berhasil melenyapkan kabut asap, karena intensitasnya ringan dan berlangsung singkat," tuturnya. Di wilayah Provinsi Sulteng sendiri hingga kini hampir tidak terlihat adanya titik api (hot spot).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006