... tumbangnya tadi malam, saat hujan datang... "
Labuhanbatu, Sumatera Utara (ANTARA News) - Sekitar 100 meter tembok di belakang Blok D dan dapur Lembaga Pemasyarakatan Rantauprapat, Sumatera Utara, runtuh pada Minggu malam, setelah diguyur hujan sangat lebat. 

"Ya, tumbangnya tadi malam, saat hujan datang," kata Kepala LP Rantauprapat, Surung Pasaribu, saat dihubungi pertelepon, Senin.

Pasaribu menyatakan, bukan cuma guyuran hujan yang meruntuhkan dinding itu, karena petir juga menyambar-nyambar pagar kawat duri di bagian atas dinding penjara yang dibangun pada 1981 itu. 

Tembok alias dinding penjara itu setebal 30 centimeter dengan tinggi delapan meter dari permukaan tanah. 

Cerita serupa --dinding atau tembok penjara-- tidak pernah terdengar pada bangunan-bangunan penjara yang dibangun pada masa kolonial. 

Walau begitu, tidak satupun dari 954 warga binaan di sana melarikan diri dikarenakan tahanan sudah ada di dalam kamar-kamarnya. 

Untuk mengantisipasi hal lain, dia telah menempatkan sebanyak enam polisi dibantu dengan petugas internal penjara. "Mereka ditempatkan di titik yang dianggap rawan," tambahnya.

Pewarta: Joko Gunawan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014