Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana pengangkatan Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Menlu Korsel), Ban Ki-Moon, sebagai Sekertaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) menggantikan Kofi Annan, berkeyakinan diplomat karir tersebut mampu memberikan kontribusi positif bagi PBB. "Dengan pengalaman dan kemampuan Ban Ki-Moon, Indonesia percaya bahwa Ban Ki-Moon akan bisa memberikan kontribusi banyak terhadap PBB," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) RI, Desra Percaya, kepada ANTARA News, Selasa. Menurut dia, proses pemilihan Sekjen PBB belum selesai dan masih harus menunggu pemungutan suara di Majelis Umum PBB, namun mengingat Ban Ki-Moon adalah satu-satunya kandidat yang tersisa, maka posisi Sekjen PBB mendatang sudah hampir pasti akan diraih oleh Menlu Korsel itu. "Indonesia mengucapkan selamat atas pengangkatan Ban Ki-Moon, Indonesia juga menyampaikan selamat bagi seluruh rakyat Korea Selatan, karena ini merupakan prestasi tersendiri bagi Korea Selatan," katanya. Ban Ki-Moon yang juga merupakan rekan Menlu RI, Hassan Wirajuda, merupakan Sekjen PBB kedua dari Benua Asia, setelah U Thant dari Burma (kini Myanmar). Saat ditanya mengenai peluang Ban Ki-Moon menyelesaikan sejumlah kasus di PBB, seperti kasus nuklir Iran ataupun usulan reformasi Dewan Keamanan PBB yang disampaikan Menlu RI pada pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB akhir September 2006, Desra mengatakan, hal itu akan sangat tergantung dengan sikap anggota PBB. "Itu tergantung dari kesepakatan para anggota PBB, namun kami percaya Ban Ki-Moon dapat memberikan kontribusi banyak bagi kemajuan PBB," ujarnya. Dewan Keamanan PBB di markas besar badan dunia itu di New York, Senin, menyetujui Ban Ki-Moon menjadi Sekretaris Jenderal baru PBB menggantikan Kofi Annan. Presiden Dewan Keamanan Kenzo Oshima kepada wartawan menyatakan dewan itu memutuskan mengusulkan Ban Ki-Moon menjadi Sekjen kedelapan PBB menggantikan Kofi Annan, yang masa tugasnya berakhir 31 Desember 2006. Dalam pemilihan Sekjen PBB, sesuai aturan, 15 anggota DK PBB melakukan pemungutan suara lebih dahulu dan hasilnya disampaikan kepada 192 negara anggota PBB, yang akan menyetujuinya pada Sidang Umum. Dalam keterangan persnya, Sekjen PBB Kofi Annan mengimbau Sidang Umum segera menyetui pejabat usulan Dewan Keamanan itu agar Sekretaris Jenderal baru dapat menyiapkan diri sebelum memulai tugasnya pada 1 Januari 2007. Masih belum diketahui kapan tepatnya Sidang Umum mengumumkan nama Sekretaris Jenderal baru itu, namun secara tradisi, jika seluruh negara anggota PBB menyetujui calon Sekretaris Jnederal usulan Dewan Keamanan, keputusannya sangat mungkin diumumkan pada hari yang sama. Empat Sekretaris Jenderal terakhir dipilih secara mufakat oleh Sidang Umum melalui resolusi. Pemilihan melalui pemungutan suara hanya dilakukan bila diminta negara anggota dan membutuhkan dua pertiga suara di Sidang Umum dan dilakukan secara tertutup. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006