Perkataan Fahri Hamzah merupakan pernyataan yang tidak beretika. Pernyataan itu telah melukai kaum santri yang telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan Bangsa Indonesia."
Bangkalan (ANTARA News) - DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bangkalan, Jawa Timur, berjanji akan melakukan klarifikasi terkait pernyataan kadernya Fahri Hamzah di jejaring sosial twitter yang dinilai memojokkan capres Joko Widodo.

"Klarifikasi akan kami lakukan secepatnya oleh Ketua DPC PKS Bangkalan," kata Sekretaris DPC PKS Bangkalan, Didin Subagia, Rabu.

Pada Rabu (2/7) pagi puluhan santri Bangkalan yang mengatasnakan diri Forum Santri Bangkalan (Forsiba), mendatangi kantor DPC Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan Hos Cokro Aminoto. Mereka memprotes kicauan Fahri Hamzah, yang merupakan kader PKS dalam akun twitter pribadinya.

Dari akun twitter @fahrihamzah tertanggal 27/6/2014 pukul 10.40 WIB ia menulis, "Jokowi janji 1 Muharram hari Santri. Demi dia terpilih 360 hari akan dijanjikan ke semua orang. Sinting!"

"Pernyataan Fahri Hamzah itu, merupakan sebuah penghinaan terhadap kaum santri, kami menuntut pernyataan tersebut segera di cabut dan Fahri meminta maaf di media massa secara terbuka," kata Juru bicara (Jubir), Forum Santri Bangkalan (Forsiba), Rifki Fahmi.

Ia menjelaskan, Forsiba menuntut DPP PKS melalui surat pernyataan tertulis yang dilayangkan ke DPC PKS Bangkalan tersebut, wajib memberikan sanksi tegas berupa pemecatan kepada yang bersangkutan.

"Perkataan Fahri Hamzah merupakan pernyataan yang tidak beretika. Pernyataan itu telah melukai kaum santri yang telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan Bangsa Indonesia," tegasnya.

Ia menambahkan, apabila tuntutan tersebut diabaikan pihaknya mengancam akan mendatangkan massa santri yang lebih banyak lagi, hingga tuntutannya dipenuhi dan Forsiba mendukung penuh, 1 Muharram dijadikan sebagai Hari Santri Nasional.

Forsiba mengaku, kelompoknya bukan merupakan pendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden manapun, namun ia mendukung gagasan capres Joko Widodo yang hendak menjadikan tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional, karena gagasan itu memang sesuai dengan semangat ke-Islam-an dan sebagai bentuk pengakuan atas peran santri dalam membangun NKRI.

"Kadatangan kami murni suara santri. Tidak ada tendensi dengan politik yang berkebang belakangan ini, karena kami sebagai santri merasa terhina dengan kicauan itu," tegasnya.  (ZIZ/I007)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014