Demak (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali mengajak masyarakat untuk berjihad memerangi kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan untuk menjadi umat dan bangsa yang bermartabat di antara warga dunia. Saat memberikan sambutan usia mengikuti Shalat Tarawih bersama masyarakat Demak, Jawa Tengah, Jumat malam, ia menegaskan bahwa tugas utama sesama Umat Islam di Indonesia untuk mengurangi ketiga masalah yang disebutnya sebagai musuh besar umat Islam. "Sudah saatnya bagi umat Islam untuk melakukan jihad, melawan kemiskinan, pengangguran, dan keterbelakangan. Itulah jihad yang abadi, karena dengan mengurangi kemiskinan, pengangguran dan keterbelakangan, bangsa kita akan menjadi bangsa yang mulia dan bermartabat di mata dunia," kata Yudhoyono. Presiden juga meminta para ulama untuk meningkatkan peranannya untuk menasihati umat dan memajukan upaya menjadikan Islam sebagai agama yang memberikan rahmat bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga meminta kepada para pemimpin dan pelaku bisnis untuk bekerja keras meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat, melalui peningkatan kinerja sektor riil, dan perumahan. Tidak itu saja, Presiden juga meminta kepada semua daerah untuk membagun ketahanan pangan baik untuk beras, jagung, gula, maupun daging dan lain-lain sehingga daerah tidak perlu lagi mengalami kekurangan pangan dan harus mengimpor beras dari negara lain Dia mencontohkan Demak, sebagai daerah yang mampu mencukupi kebutuhan pangannya dan bahkan dapat memproduksi lebih dari yang dibutuhkan. Yudhoyono menyebutkan pertanian sebagai salah satu kekuatan keberhasilan Demak yang perlu dicontoh daerah lain. "Jadi, Demak menghasilkan 330 ribu ton beras per tahun, padahal kebutuhan beras daerah itu tiap tahun hanya 120 ribu ton berarti terjadi surplus," katanya. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006