Bandarlampung (ANTARA News) - Kepolisian Daerah (Polda) Lampung mulai H-7 Lebaran 2006, menempatkaan pasukan brimob di daerah-daerah yang dianggap rawan seperti Jalur Lintas Timur (Jalintim) yang sedang dalam perbaikan. "Kondisi jalintim dan lokasi tertentu masih dalam taraf perbaikan, mengakibatkan kendaraan harus pelan. Ini kerap dijadikan sasaran tindakan kriminalitas," kata Kapolda Lampung Brigjen Pol Suharijono K, di Bandarlampung, Senin. Karena itu, lanjut dia, Polda setempat akan menempatkan pasukan brimob untuk mengawal laju arus mudik dan balik di daerah yang dianggap rawan, termasuk di bus-bus antarkota dalam provinsi. Suharijono menjelaskan, untuk kapal yang melakukan penyeberangan dari Bakauheni ke Merak, dikawal dua orang brimob begitu pula sebaliknya dari Merak ke Bakauheni dilakukan hal serupa oleh Polda Banten. Menyinggung apakah akan ditempatkan penembak jitu, Kapolda Lampung itu menegaskan bukan begitu istilahnya, sebab menembak ada aturannya. "Soal menembak, anggota brimob ditutup matanya saja bisa kok, jadi jangan terlalu dibesarkan soal penempatan mereka. Yang penting adalah menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran," kata dia. Pengamanan, lanjutnya, bukan hanya di bandara, pelabuhan, serta jalan atau daerah-darah yang dianggap rawan, namun dalam bus antarkota dalam provinsi (AKDP). Setiap jurusan dari Terminal Rajabasa (Bandarlampung) ke Kotabumi (Lampung Utara), Rajabasa-Kotaagung (Tanggamus), Rajabasa-Rawajitu (Tulangbawang) dan lainnya, setiap bus umum dikawal dua orang petugas berpakaian lengkap. Kepolisian Daerah Lampung pada penanganan arus mudik dan balik Lebaran tahun 2006, menyediakan 80 pos di seluruh Lampung. Sedangkan untuk pengamanan arus mudik dan balik Lebaran dan Natal 2006 serta Tahun Baru 2007, Polda Lampung menurunkan sebanyak 4.223 orang ditambah dari lintas sektoral sebanyak 986 orang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006