Tripoli (ANTARA News) - Setidaknya 47 orang tewas dalam pertempuran antara milisi-milisi bersaingan untuk mengendalikan bandara utama Libya, kata kementerian kesehatan, Ahad.

Sekitar 120 orang lainnya terluka dalam pertempuran yang dimulai pada 13 Juli, menurut angka-angka selama sepekan sampai Sabtu, yang tidak memperhitungkan kemungkinan jumlah korban dari bentrokan pada Minggu, lapor AFP.

Kelompok-kelompok milisi yang berseteru dan terlibat dalam pertempuran di bandara sebelumnya menyetujui satu gencatan senjata, kata Tripoli Jumat, setelah pemerintah meminta bantuan PBB untuk mencegah negara itu menjadi satu "negara yang hancur".

Menteri Luar Negeri Mohamed Abdelaziz meminta Dewan Keamanan PBB mengirim para ahli untuk melatih pasukan pertahanan dan polisi untuk menjamin mereka dapat melindungi ladang-ladang minyak, bandara-bandara dan kota-kota penting lainnya.

Seruan itu diucapkan ditengah-tengah gelombang kerusuhan di negara itu dengan bentrokan-bentrokan antara milisi-milisi yang berseteru yang memicu kekhawatiran atas terjadinya perang saudara besar-besaran.

Wali kota Tripoli dan para pemimpin milisi yang terlibat pertempuran Kamis malam mengatakan, satu gencatan senjata disetujui dan pengawasan bandara internasional itu akan diserahkan kepada pasukan yang netral.

Bandara itu telah ditutup sejak pertempuran dimulai Ahad, ketika para anggota milisi Islam dari kota Misrata melancarkan satu serangan pada fasilitas itu, yang dalam tiga tahun belakangan ini dikuasai para petempur berhaluan liberal, anti-Islam dari Zintan, tenggara ibu kota itu.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014