...kalau memang mau naik ya naik sekalian, yang tegas."
Jakarta (ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menilai kebijakan pembatasan solar tidaklah efektif karena tidak diterapkan secara merata.

"Kalau menurut saya, kalau memang mau naik ya naik saja, harus tegas. Jangan hanya dibatasi tapi di lokasi tertentu karena nanti mereka minggir ke SPBU lain, apa bedanya?" Kata Jokowi di Balaikota, Selasa.

Meski demikian, Jokowi menolak mengatakan jika menaikkan harga BBM lebih baik dibanding membatasi pasokan BBM.

"Bukan lebih baik. Maksudnya, kalau memang mau naik ya naik sekalian, yang tegas," katanya.

Lebih lanjut Jokowi menilai pembatasan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar hanya akan menimbulkan kesenjangan ekonomi bagi pengusaha stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"SPBU yang ada di kota nanti akan teriak karena jadi sepi. Tapi tentu saja kalau mau menaikkan harus ada kalkulasi, hitungannya harus ada, hitungan ekonomi, hitungan politik, dan dampak sosial juga harus dihitung," katanya.

Jokowi mengaku tidak begitu tahu menahu latar belakang pembatasan BBM yang berlaku hari ini sehingga tidak bersedia memberi pernyataan setuju atau tidak setuju atas kebijakan tersebut.

"Saya tidak tahu kalkulasinya. Urusan saya urusan Rusun (rumah susun) saat ini. Tapi kalau memang kalkulasinya sudah matang ya yang tegas saja, naik ya naik sekalian. Harus dilihat efisiensinya ada atau tidak. Kalau tidak ada ya sudah. Mau bagaimana ?" Katanya.

Meski hari ini pembatasan solar diberlakukan di Jakarta Pusat, Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta mengaku tidak bisa berbuat banyak karena tidak memiliki wewenang atas kebijakan itu.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014