Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama PT Jakarta International Trade Fair (JITF), Edward Soeryadjaya kembali mendatangi Kejaksaan Agung untuk menyerahkan sejumlah dokumen terkait pengalihan saham perusahaannya ke PT Jakarta International Expo (JIE) yang dipimpin Hartati Murdaya. "Sesuai janji, kami akan membantu dengan data-data yang diperlukan oleh Kejaksaan," kata Edward yang didampingi kuasa hukumnya I Nengah Sudjana di Gedung Bundar, Kejagung Jakarta, Rabu. Sebelumnya, pada Senin (16/10) Edward dimintai keterangan selama 5,5 jam mengenai pengalihan saham pengelolaan kawasan Kemayoran. Pada hari ini, Edward berada di Gedung Bundar mulai pukul 11.35 hingga 17.30 WIB. Kejaksaan, menurut kuasa hukum Edward, Nengah Sudjana, sedang mengumpulkan data-data untuk kemudian diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada tindak pidana korupsi dalam kasus kliennya itu. Edward yang mengenakan batik warna coklat itu menjelaskan, dokumen yang diserahkannya itu adalah hal-hal terkait perusahaannya yang didirikan sekitar tahun 1991. "Perusahan yang saya pimpin itu (PT JITF-Red) kan sebagian sahamnya dimiliki pemerintah yaitu Setneg dan Pemda DKI Jakarta oleh karena itu kami berkewajiban memberikan data-data yang diperlukan," kata dia. Edward mengatakan, pihaknya telah memenuhi panggilan untuk memberikan keterangan berikut dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan Kejaksaan. Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya sedang berperkara perdata masalah pengambilalihan dan saat ini dalam tingkat banding sedangkan pidana pemalsuan keterangan dalam akta otentik. "Kami disini hanya sebagai pemberi keterangan karena ada keingunan untuk menuntaskan kasus ini karena dilihat dari sisi kepentingan pemerintah dan negara. Karena dianggap merugikan negara atau pemerintah maka harus dituntaskan apakah terjadi kerugian ata tidak," kata Edward lagi. Disinggung apakah pengalihan saham ke PT Cipta Cakra Murdaya (CCM) milik Hartati Murdaya itu melawan hukum, ia menjawab, pihaknya telah melakukan upaya hukum (perdata) yang dinilainya stagnan. Kasus Kemayoran muncul ke permukaan setelah terjadi perselisihan menyangkut pengelolaan kawasan tersebut antara PT Jakarta International Trade Fair (JITF) dengan PT Jakarta International Expo (JIE) terkait penyelenggaraan Jakarta Fair di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) Kemayoran.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006