Jakarta (ANTARA News) - Surayud Chulanont, Perdana Menteri Thailand dukungan militer yang dilantik setelah kudeta bulan lalu, akan berkunjung ke Jakarta pada Sabtu (21/10) untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Sabtu, 21 Oktober, Presiden akan menerima kunjungan kerja dalam rangka memperkenalkan diri oleh PM Thailand Surayud Chulanont," kata Juru Bicara Kepresidenan, Dino Patti Djalal, di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu. Dalam satu hari kunjungannya di Jakarta, PM Thailand tersebut akan melakukan pertemuan empat mata dan membahas hubungan bilateral. Ketika ditanya apakah dengan diterimanya PM Thailand untuk bertemu dengan Presiden Yudhoyono dapat diartikan bahwa Indonesia menerima cara-cara pergantian kepemimpinan di suatu negara melalui kudeta, Dino mengatakan bahwa pengakuan Indonesia diberikan kepada negara, bukan pemerintahan. "Pengakuan kita berikan kepada negara. Jadi bukan kalau setiap ada pemerintahan harus diakui oleh kita. Kita tidak melakukan hal itu dan negara-negara lain juga tidak," katanya. Sementara itu, Jubir mengungkapkan bahwa Presiden Yudhoyono pada 11 Oktober 2006 telah mengiriman surat ucapan selamat kepada PM Surayud Chulanont. "Presiden dalam surat tersebut menyatakan berharap agar restorasi demokrasi dapat segera dilakuan di Thailand dan agar pemilu di Thailand dapat segera dilaksanakan," kata Dino. Pemerintah Thailand sendiri telah mengumumkan bahwa pemilihan umum akan dilakukan pada Oktober 2007. Pemerintah Thailand yang baru pimpinan PM Surayud Chulanont pada 9 Oktober 2006 juga telah mengumumkan kabinet baru yang telah disetujui oleh Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej. Surayud Chulannont, mantan panglima militer, dilantik sebagai perdana menteri Thailand pada tanggal 1 Oktober 2006 setelah terjadinya kudeta militer 19 September 2006 terhadap PM sebelumnya, Thaksin Shinawatra.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006