Jakarta (ANTARA News) - Tim pelatih kesebelasan Gamba Osaka U-13 mengaku ingin meniru semangat bertanding anak-anak Indonesia kepada tim asuhannya lewat laga persahabatan Liga Kompas Gramedia U-14.

Kedua kesebelasan itu bertemu dalam laga persahabatan yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Kamis dan Gamba Osaka keluar sebagai pemenangan dengan skor akhir 4-0.

"Maunya sih kami mencuri semangat bertanding anak-anak Indonesia, karena terlihat mereka lebih bersemangat," kata Staf Pelatih Gamba Osaka U-13 Takayuki Atae sebagaimana diturukan tenaga penerjemah.

Selain itu, Atae juga mengaku melihat talenta mentah di tubuh tim yang dihadapi anak-anak asuhnya itu.

Menurut Atae, pemain sayap Liga KG U-14 Kevin Sahael memiliki bakat untuk bisa berkembang menjadi pemain yang baik.

"Kalau diperkuat lagi tekniknya, ia bisa tumbuh dan berkembang lagi karena dia sudah mempunyai kecepatan," katanya.

Kevin, sepanjang pertandingan memang kerap memimpin serangan rekan-rekannya meski dipaksakan menempati posisi penyerang depan, lantaran kekurangan pemain.

Hanya saja, upaya-upaya yang dilakukan para pemain Tim Liga KG U-14 selalu gagal menghasilkan serangan efektif.

Sementara di kubu Gamba Osaka U-13 menampilkan permainan dengan serangan efektif sekaligus organisasi pertahanan yang tenang dan rapih.

Sehingga dalam laga yang berlangsung dengan sistem 3x30 menit itu, Gamba Osaka berhasil merebut dua gol di 30 menit pertama dan melengkapinya dengan dua gol di 30 menit terakhir untuk meraih kemenangan 4-0.

Atae mengatakan bahwa timnya memang terlihat kecapaian lantaran baru mendarat di Indonesia pada pukul 1:00 dini hari, sebelum melakoni laga persahabatan.

"Sebetulnya stamina kami tidak terlalu terganggu, hanya saja memang mungkin karena baru sampai jam 1:00 dini hari dan ini main 3x30 menit, di babak terakhir itu kelihatan cukup kecapaian anak-anak," katanya.

"Juga ini kan lingkungannya beda dengan Jepang, tapi pemain memperlihatakan semangat yang baik dan hasil yang diperoleh cukup memuaskan."

Pemulihan stamina mandiri

Sementara itu menghadapi dua laga lain yang dijadwalkan selama menjalani rangkaian laga persahabatan 7-9 Agustus 2014, Atae mengaku timnya menerapkan sistem agar para pemain bertanggung jawab atas pemulihan stamina mereka masing-masing.

"Kami dari pihak tim pelatih tetap memberi keleluasaan untuk memulihkan stamina mereka sendiri," katanya.

Meski demikian, menu makanan tentu menjadi perhatian dari tim pelatih agar tetap terjaga asupan nutrisi yang didapat para pemain.

Hanya saja, sebagaimana biasa diterapkan selama di Jepang, para pemain usia muda itu sudah ditanamkan tanggung jawab untuk menjaga stamina mereka secara mandiri.

"Kami tidak pernah memberikan arahan khusus, lebih memancing inisiatif para pemain agar mereka tahu cara yang tepat menjaga stamina mereka sendiri," ujarnya.(*)

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014