Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) berupaya kembali ke level tertinggi 1.580, meski kondisinya sudah overbought. "IHSG walau dalam kondisi overbought, namun indeks masih berupaya untuk mencapai level tertingginya 1.580," kata Analis Riset dari PT Valbury Asia Securities, dalam Market Review & Prediction, Jumat. Menurut mereka, aktifitas perdagangan saham di BEJ hari ini diperkirakan sama seperti hari sebelumnya. Hal ini disebabkan sentimen individu emiten berasal dari pengumuman kinerja keuangan kuartal ketiga 2006, sementara pengaruh psikologis menjelang libur bursa diperkirakan mencapai puncaknya, katanya Kelihatannya, lanjutnya, tidak ada banyak kejutan dari kinerja emiten karena perubahan faktor makro seperti penurunan suku bunga dan harga minyak baru akan tampil pada laporan kinerja emiten berikutnya di kuartal terakhir 2006. Keberhasilan indeks Dow Jones Industrial ditutup di atas level psikologisnya di 12.000 semalam (yang terjadi bertepatan dengan peristiwa Black Monday 1987) kemungkinan akan menjaga sentimen domestik tetap positif hari ini. Namun, katanya, faktor eksternal tersebut juga tampaknya tidak akan mengangkat sentimen pasar BEJ secara berlebihan. Pada penutupan Kamis kemarin, IHSG ditutup naik 4,046 poin menjadi 1.568,595 dan Indeks LQ45 menguat 0,870 poin atau 0,25 persen di level 342,193. IHSG kelihatannya dipengaruhi oleh libur bursa yang panjang pekan depan dan aktifitas perdagangan saham di BEJ kemarin. Sebagian besar saham-saham favorit bergerak pada kisaran sempit dan pelaku pasar tidak tampak agresif dalam melakukan pembel ian maupun pelepasan posisi. Namun pasar hingga kemarin masih jauh dari kekhawatiran akan terjadinya koreksi indeks untuk mengantisipasi libur bursa, karena saham-saham penggerak indeks cukup stabil dan memberikan kontribusi yang cukup besar atas kenaikan indeks kemarin. Saham -saham seperti TLKM, ISAT, ASII, BMRI, UNVR, INTP dan ANTM menguat secara moderat. Pergerakan sejumlah saham mulai dipengaruhi oleh keluarnya laporan keuangan emiten per September 2006, terutama dari sektor perbankan yang umumnya merilis laporan lebih awal. Emiten yang mampu mencatat kenaikan kinerja seperti BNGA, BBRI, AALI, SMGR dan BBNI. Namun pemegang saham SMGR kelihatannya kecewa dengan kinerja perseroan yang hanya mampu membukukan kenaikan laba bersih sebesar 2,2 persen saja. Sementara itu, saham lain yang mencatat peningkatan kinerja signifikan adalah BMTR sehingga investor memburu perusahaan yang mendominasi bisnis multimedia tersebut. Selain baru saja menguasai saham Indovision, BMTR juga tengah menanti kerabatnya PT Mobile-8 masuk bursa pada November mendatang. (*)

Copyright © ANTARA 2006