Jakarta (ANTARA News) - Posisi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS relatif stabil saat ini bahkan cenderung menguat. "Yang saya lihat sekarang kursnya stabil, bahkan cenderung kepada arah penguatan," kata Deputi Gubernur BI, Aslim Tadjudin, di Jakarta, Jumat. Aslim mengatakan kondisi nilai tukar rupiah tersebut sesuai dengan faktor-faktor regional yang sedang menguat terhadap dolar AS. Dikatakannya dengan sistem devisa bebas saat ini, setiap ada berita akan mempengaruhi nilai mata uang. "Ada berita sedikit (nilai tukar) akan bergerak," katanya. Baru-baru ini, katanya, dilaporkan bahwa bisnis di Amerika Serikat kurang bagus sehingga harapan dolar AS menguat sangat kecil. Namun, Aslim enggan menyebutkan pada angka berapa rupiah akan terus menguat. Ia juga enggan menjawab apakah BI akan menahan rupiah jika terus menguat terhadap dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar-bank Jakarta, Jumat pagi turun 10 poin menjadi Rp9.150/9.160 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.140/9.150 per dolar AS. "Melemahnya rupiah terhadap dolar AS, karena pelaku lokal membeli dolar AS menyusulnya membaiknya mata uang asing itu di pasar regional," kata Head of Trading PT Bank Niaga Tbk, Noel. Ia mengemukakan aktifitas pasar valas menjelang libur panjang hari Raya Idul Fitri agak lesu, namun sebagian pelaku lokal memanfaatkan kondisi ini dengan membeli dolar AS. Ia menyatakan penurunan rupiah juga akibat kenaikan mata uang lokal itu, sehingga para pelaku lokal mencari "gain" (keuntungan) untuk menghadapi liburan panjang. Walaupun demikian, rupiah masih jauh berada di bawah level Rp9.200 per dolar AS yang menunjukkan kinerja ekonomi makro Indonesia cukup baik, ujarnya. (*)

Copyright © ANTARA 2006