Surabaya (ANTARA News) - Penukaran uang pecahan baru yang dilakukan masyarakat sejak pertengahan September hingga Jumat (20/10) sudah mencapai Rp71 miliar atau jauh dari perkiraan Bank Indonesia (BI) Surabaya yang sebelumnya memperhitungkan sekira Rp40 miliar hingga Rp43 miliar. Kendati begitu, kata Kepala BI Surabaya, Lucky Fathul Aziz, di Surabaya, Jumat, permintaan penukaran uang pecahan baru tersebut masih bisa dipenuhi karena BI telah menyiapkan sekitar Rp200 miliar. Sementara itu, ia mengemukakan, uang pecahan baru senilai Rp120 miliar tetap disiapkan untuk keperluan penukaran melalui bank atau layanan yang disiapkan mitra BI, yakni Perusahaan Penukaran Uang Pecahan Kecil (PPUK). Sebanyak lima PPUK yang kini menjalin kerjasama dengan BI Surabaya adalah PT Kelola Jasa Artha (KEJAR), PT Sarana Artha Kencana (SAK), PT Citra Inti Garda Artha (CIGA), PT Sinar Artha Kendali Sentosa (SAKS) dan PT Universal Security Indonesia (USI). Untuk menukarkan uang pecahan kecil ke BI ataupun ke mitra BI tidak dikenakan biaya apa pun, dan oleh karena itu pula Lucky meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan penukaran uang melalui calo. BI Surabaya menyiapkan uang pecahan sekira Rp4 miliar per hari. Selain menyiapkan uang pecahan kecil, BI juga menyiapkan uang pecahan besar untuk masyarakat yang menarik uang tunai menjelang lebaran. BI Surabaya, selama Ramadhan menyiapkan Rp6,4 triliun, atau tiga kali lipat dibandingkan sebelum bulan puasa. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006