Islamabad (ANTARA News) - Pemerintah Pakistan, Minggu, mengumumkan akan menyelenggarakan pembicaraan dengan dua tokoh politik oposisi yang memimpin ribuan pendukung mereka dalam aksi duduk di Islamabad dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nawaz Sharif.

Menteri Dalam Negeri Chaudhry Nisar Ali Khan mengumumkan pembicaraan dengan pemimpin oposisi tak lama setelah pemimpin anti-pemerintah Imrah Khan mengumumkan gerakan pembangkangan masyarakat.

Imran Khan memberitahu pendukungnya di Islamabad bahwa ia takkan membayar pajak dan rekening air serta listrik. Ia juga meminta rakyat agar tidak membayar pajak serta rekening lain.

Meskipun ada pengumuman mengenai gerakan pembangkangan masyarakat, menteri dalam negeri tersebut mengatakan pemerintah memutuskan untuk memulai dialog dengan Imran Khan dan pemimpin lain oposisi Dr. Tahir ul Qadri, yang juga melancarkan protes terhadap pemerintah di Islamabad.

Menteri itu mengatakan pemerintah akan membentuk dua komite guna memulai pembicaraan dengan kedua pemimpin oposisi tersebut, dan pembicaraan itu diperkirakan diadakan pada Senin. Ia menyatakan komite tersebut akan terdiri atas pemimpin partai lain dan wakil pemerintah.

Nisar juga mengecam pengumuman gerakan pembangkangan masyarakat dan mengatakan langkah semacam itu dipandang bertentangan dengan negara.

"Pakistan telah melewati persimpangan politik dan pasukan keamanan memerangi kelompok fanatik di Wilayah Suku Waziristan Utara dan setiap bentrokan dapat menjadi bencana bagi negeri tersebut," kata menteri itu, sebagaimana dikutip Xinhua.

Imran Khan dan Dr. Tahir ul Qadri memimpin pawai protes dan menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Nawaz Sharif --yang telah menolak tuntutan tersebut.

Belum ada tanggapan dari kedua pemimpin oposisi itu terhadap tawaran pembicaraan tersebut. Namun mereka sebelumnya telah menolak dialog dan berkeras mendesak pengunduran diri perdana menteri.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014