Jakarta (ANTARA News) - Seribu orang diperkirakan akan mengikuti shalat Idul Fitri yang diselenggarakan Mesjid At Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Senin 23 Oktober. "Kami memperkirakan sekitar seribu orang yang sebagian besar merupakan Keluarga Besar Muhammadiyah akan shalat Id di UMJ," kata pengurus takmir Mesjid At Taqwa UMJ Zaenal Abidin di Jakarta, Jumat. Namun, lanjutnya, bila pemerintah memutuskan 1 Syawal jatuh pada 23 Oktober atau sama dengan dengan ketetapan Muhammadiyah maka jumlah orang yang akan menghadiri shalat Id di UMJ mungkin hanya sekitar 500 orang. Ia mengungkapkan, hal itu terjadi karena orang yang akan Shalat Ied di UMJ juga ada yang berasal dari daerah yang jauh seperti Pamulang dan Cinere. "Jika pemerintah memutuskan bahwa 1 Syawal jatuh pada Senin, 23 Oktober, tentu mereka akan lebih memilih mesjid yang lokasinya berdekatan dengan rumah," ujar Zaenal. Ia mengatakan, selama ini tidak pernah terjadi permasalahan yang berarti antara pihak Muhammadiyah dengan warga lain yang memperingati waktu Lebaran yang berbeda. Untuk lokasi shalat, ia mengungkapkan bahwa tempat itu akan dilangsungkan di lapangan yang bernama Plaza UMJ. Tempat tersebut diresmikan sejak 1992 oleh Rektor UMJ kala itu, Prof M Roeslan Saleh. Sebelumnya, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1427 Hijriyah jatuh pada Senin, 23 Oktober 2006, berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Ini berarti, sistem perhitungan yang dilakukan Muhammadiyah tanpa melalui rukyat (melihat dengan mata), tetapi dengan perhitungan astronomis. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin pada Senin (23/10) direncanakan menjadi imam dan khatib untuk Shalat Id di lapangan Blok S di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006