Moskow (ANTARA News) - Pemerintah Rusia Rabu memerintahkan penutupan sementara empat restoran McDonald di Moskow karena pelanggaran sanitasi di tengah meningkatnya ketegangan Timur-Barat atas masalah Ukraina.

Kantor Moskow, badan keamanan konsumen Rusia Rospotrebnadzor
mengatakan, inspeksi-inspeksi terhadap makanan dan tempat di empat rantai restoran makanan cepat saji Amerika Serikat itu ditemukan "berbagai pelanggaran undang-undang persyaratan sanitasi," lapor AFP.

Akibat sanksi-sanksi yang dijatuhkan Barat dan AS kepada Rusia, Moskow mulai melakukan serangkaian tindakan balasan.

Kantor berita Reuters mengutip biro statistik Belanda Selasa mengatakan, ekonomi Belanda akan kehilangan setidaknya 300 juta euro (400 juta dolar AS) karena akan meng-embargo pangan Rusia.

Total nilai ekspor makanan ke Rusia sebesar 500 juta euro pada 2013, menghasilkan 300 juta euro untuk bisnis Belanda, dengan 200 juta euro akan lari ke penyedia layanan di negara-negara tetangga.

Pada saat Belanda mulai pulih dari resesi, pertumbuhan PDB negara itu diperkirakan melambat dengan 0,25-0,50 persen dalam hal potensi kerugian.

Menurut kantor statistik, dua persen ekspor Belanda pergi ke Rusia, sektor yang terkait dengan sekitar 5.000 pekerjaan.

Rusia telah dilarang untuk impor makanan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Australia dan Norwegia dalam menanggapi sanksi-sanksi yang dikenakan terhadapnya atas dugaan perannya dalam meningkatkan krisis di Ukraina.

Uni Eropa baru-baru ini mengalokasikan 125 juta euro untuk sejumlah produsen makanan Eropa yang terpengaruh oleh embargo pangan Rusia.

Subsidi itu diperkirakan berlangsung sampai akhir November.


Penerjemah: Askan Krisna

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014