Pekanbaru (ANTARA News) - Warga Muhammadiyah yang ada di Kota Pekanbaru dan beberapa daerah lain di Riau, Senin, melaksanakan shalat Idul Fitri di lokasi-lokasi milik organisasi kemasyarakatan itu, sedangkan warga masyarakat lain yang masih melaksanakan ibadah puasa hanya menonton. Pantauan ANTARA di beberapa lokasi shalat Ied Muhammadiyah, seperti di lapangan parkir Plaza Sukaramai, lapangan parkir Plaza Citra dan Masjid Al Fida' Jalan KH Ahmad Dahlan, masyarakat tumpah ruah melaksanakan shalat Ied, sedangkan masyarakat yang bukan warga Muhammadiyah hanya menonton saja. Beberapa orang yang ditemukan mengakui mereka melihat aktivitas ibadah pengikut Muhammadiyah karena kebetulan hendak berbelanja, sehubungan dua lokasi tempat ibadah berada di Pasar Pusat Pekanbaru (Plaza Sukaramai) dan Pasar Pagi Mayang Terurai (Plaza Citra). "Kami melihat biasa saja walaupun kita sama-sama Islam. Kami masih berpuasa dan besok baru Hari Raya," ujar Abdul Samad seorang warga Pekanbaru. Ia bersama istrinya mengaku hendak berbelanja untuk kebutuhan pagi Lebaran besok, tetapi karena ada yang shalat Ied, ia menyaksikan saja di luar lokasi shalat. "Sambil mendengar kutbah. Ada juga pahalanya kan,?" ujar Samad. Penyataan senada juga diungkapkan Salmiah, seorang ibu tiga anak yang datang bersama suami dan anaknya dari Perawang (sekitar 65 kilometer dari Pekanbaru), untuk berbelanja di Pekanbaru. "Habis sahur tadi kami berangkat, sengaja pagi-pagi. Tapi plaza belum buka tak apalah kami bisa melihat orang sedang shalat Ied dan dengar ceramah kutbah," katanya. Sedangkan kondisi shalat Ied di Masjid Al Fida, Jalan KH Ahmad Dahlan, jamaah tumpah ruah hingga ke jalan raya dan jalan KH Ahmad Dahlan ditutup selama pelaksanaan shalat. Sementara itu, dari Dumai juga dilaporkan masjid-masjid Muhammadiyah di kota pesisir timur Sumatera itu ramai jamaah yang melaksanakan shalat Idulfitri hingga tumpah ruah ke luar masjid. "Pengikut Muhammadiyah di Dumai cukup ramai buktinya mereka banyak yang sholat Id hingga tumpah ke jalan," ujar Yerni Artina yang rumahnya berada di depan Masjid Jami' Muhammadiyah. Akibat ramainya masyarakat yang menunaikan shalat Idul Fitri, jalan menuju Pasar Pulau Payung pun ditutup dan masyarakat yang ingin berbelanja terpaksa bersabar menunggu hingga sholat selesai. "Kami besok baru Hari Raya. Lagi pula Malaysia juga besok," ujar Yerni. Ia mengetahui negeri jiran itu Idulfitri pada Selasa (24/10) besok dari siaran televisi Malaysia yang dapat ditangkap masyarakat Dumai karena dekatnya jarak Dumai-Malaysia, dan itu menambah keyakinannya bahwa pemerintah Indonesia tidak salah dalam menetapkan 1 Syawal 1427 Hijriah. (*)

Copyright © ANTARA 2006