Santiago (ANTARA News) - Pejabat Chile menuduh mantan diktator Augusto Pinochet memiliki harta sedikitnya 180 juta dolar (sekitar Rp1,638 trilyun) dalam bentuk emas yang disimpan di Bank HSBC di Hongkong. Menteri Luar Negeri Chile, Alejandro Foxley, kepada Radio Cooperativa mengatakan "informasi itu belum resmi", namun pemerintah telah meneruskan hal itu kepada aparat hukum. "Mereka harus segera melakukan tindakan pencegahan karena jika informasi tersebut benar, akan menjadi sesuatu yang sangat serius. Rekening itu harus dibekukan dan proses hukum harus dilakukan," kata Foxley, seperti dilaporkan AFP. Pinochet, 90 tahun, sudah keluar masuk pengadilan dalam dalam kasus pembunuhan di masa pemerintahannya, dan kini sedang menjalani berbagai tuntutan kasus rekening rahasia. Media memberitakan emas di bank Hongkong tersebut tidak terungkap dalam penyelidikan sebelumnya tentang kekayaan Pinochet senilai 26 juta dolar di beberapa bank luar negeri. Aset di bank Hongkong itu juga tidak terungkap dalam penyelidikan Senat Amerika Serikat yang pertama kali mengangkat dana rahasia itu pada 2004. Kementerian Luar Negeri Chile menerima informasi tentang emas tersebut dari pemerintah Hongkong lalu informasi itu diteruskan kepada Hakim Juan Gonzalez yang memimpin penyelidikan rekening-rekening rahasia Pinochet. Gonzales, Rabu mengaku telah mengetahui keberadaan emas tersebut namun dia tidak dapat segera membekukan aset tersebut karena pengadilan sedang meninjau keberatan dari pengacara Pinochet dalam kasus rekening rahasia. Pengacara Pinochet, Pablo Rodriguez Grez mengatakan akan menjadi orang pertama yang mengundurkan diri jika kliennya menyimpan emas di luar negeri. Dia berkeras informasi tentang emas itu salah. Pinochet selama ini berhasil mengelak dari hukuman setelah pengadilan tinggi memutuskan dia terlalu sakit untuk menghadiri persidangan. Namun, keputusan Mahkamah Agung pada September 2006 membuka jalan bagi pengadilan Pinochet dalam kasus penyiksaan dan penghilangan paksa sepanjang 1973 - 1990 di penjara Santiago yang terkenal dengan julukan "Vila Grimaldi". Dalam pemerintahan Pinochet, ribuan warga sipil ditangkap dengan tuduhan kejahatan politik dan sebanyak 3 ribu orang hilang serta 30 ribu lainnya disiksa di penjara. Data tersebut adalah hasil penyelidikan sebuah komisi yang didukung pemerintah. Pinochet belum lama ini juga dituduh berada dibalik "Operasi Colombo", di mana dinas rahasia DINA membunuh 119 orang aliran kiri pada 1974-1075. (*)

Copyright © ANTARA 2006