Kiev (ANTARA News) - Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan Jumat bahwa pemerintah sedang berupaya untuk bergabung dengan NATO dan sedang mengajukan kepada parlemen rencana undang-undang (RUU) untuk mengakhiri kebijakan resmi 'non blok' negara itu.

"Pemerintah menyampaikan RUU kepada Verkhovna Rada (parlemen) tentang pembatalan status non blok Ukraina dan melanjutkan tujuan Ukraina menjadi anggota NATO," katanya, lapor AFP.

RUU tersebut, jika disetujui, akan melarang Ukraina mengambil keputusan menjadi anggota "perkumpulan ekonomi, politik atau lain lainnya" yang akan menghalangi negara itu untuk pada akhirnya bergabung dengan Uni Eropa, katanya.

"Dengan diterimanya hukum ini berarti bahwa Ukraina akan dilarang menjadi anggota Uni Kepabeanan, serta Uni Eurasia, atau uni-uni lain yang pada dasarnya tak lain Uni Soviet Rusia."

Para duta besar NATO sedang menyelenggarakan pertemuan krisis setelah aliansi itu mengatakan Rusia memiliki paling sedikit 1.000 tentara yang berperang untuk mendukung serangan balik kilat pemberontak terhadap pasukan pemerintah Ukraina.

Yatsenyuk sebelumnya dalam minggu ini meminta "bantuan praktis" NATO ketika angkatan darat Kiev sedang memerangi pemberontakan di Ukraina timur dan menuduh Rusia mengirimkan kontingen angkatan darat yang telah menguasai kota-kota penting.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko rencananya akan pergi ke pertemuan puncak NATO di Newport, Wales minggu depan dimana dia dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, demikian AFP. (*)

Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014