Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 36 rumah kontrakan semi permanen terbakar di pemukiman padat penduduk di RT 05 RW 01 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat. "Diduga api muncul karena hubungan arus pendek di salah satu rumah," kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Suzana Saras. Berdasar Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polsek Mampang Prapatan atas salah seorang saksi, Lasis, diperkirakan api muncul akibat hubungan arus pendek di rumah kontrakan kakak iparnya. Api sudah membesar ketika warga menyadari telah terjadi kebakaran sekitar pukul 14.00 WIB. Api bisa dipadamkan sekitar dua jam sesudahnya, setelah 26 unit mobil pemadam kebakaran dari Suku Dinas Kebakaran Jakarta Selatan dibantu sekitar 100 petugas gabungan dari Polsek Mampang Prapatan, Polres Jakarta Selatan, dan Polda Metro Jaya dikerahkan ke lokasi. Penduduk kawasan tersebut tampak mengungsi ke luar lokasi kejadian, terutama ke sekitar jalan Kapten Tendean, sambil berusaha menyelamatkan harta benda. Mereka meninggalkan rumah mereka yang tinggal tersisa pondasinya saja. Kompol Suzana Saras mengatakan, sebagian warga terutama yang rumah tinggalnya terbakar akan dievakuasi ke gedung kecamatan setempat atau lokasi lain yang relatif aman sebagai langkah awal penyelamatan. Selain itu, katanya, juga dilakukan penutupan ruas jalan Kapten Tendean yang mengarah ke Blok M untuk meminimalisir kerugian dan jumlah korban. "Belum bisa dipastikan jumlah korban dan kerugian atas kejadian ini," katanya. Menurut keterangan salah seorang warga Eni, kawasan tersebut kebanyakan terdiri dari rumah kontrakan semi permanen. Dia menuturkan sedikitnya korban mengalami kerugian sebesar Rp300 juta setelah 20 unit rumah yang dibangunnya dengan biaya pembangunan masing-masing sekitar Rp15 juta. Selain itu, wanita paruh baya itu juga kehilangan pemasukan sewa rumah sebesar Rp300 ribu per bulan per kontrakan. Wakil Ketua RW 01 Mampang Prapatan Abdul Rahman mengatakan, api yang melalap 36 rumah kontrakan itu mengakibatkan sedikitnya 150 jiwa, dewasa dan anak, kehilangan tempat tinggal. Menurut dia, langkah antisipasi kebakaran mengalami kendala karena sepuluh rumah ditinggal mudik pemiliknya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006