Shanghai (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan akan menghapus hambatan utama di berbagai sektor untuk memastikan masuknya investasi asing di Indonesia. "Saya kembali menegaskan bahwa saya akan melakukan yang terbaik untuk menghapus hambatan utama di berbagai sektor yang penting," kata presiden dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia - China Energy Forum (ICEF) II di Shanghai, China, Sabtu. Presiden menyatakan hal itu terkait dengan mulai tertariknya investor China bukan saja di sektor energi tetapi juga pertambangan dan mineral. "Indonesia dikaruniai dengan sumber tambang dan mineral yang besar, dan saya berharap perusahaan China akan berinvestasi di sektor yang menjanjikan itu," katanya. Presiden menyatakan untuk menegakkan kepastian hukum, dirinya telah meminta kepada semua Gubernur Provinsi di Indonesia untuk membangun koordinasi, kerjasama dan kesepahaman yang lebih baik bukan saja di provinsinya, tetapi juga antar provinsi dan juga dengan kebijakan nasional. Kepala negara juga menjelaskan bahwa pengelolaan sektor minyak dan gas bumi Indonesia sudah diubah dan direstrukturisasi dengan tujuan modernisasi industri dan menjadikannya lebih punya daya saing. Menurutnya, Indonesia sangat membuka peluang bagi investasi di sektor minyak dan gas baik di hulu dan hilir, dengan berupaya menekan biaya sehingga meningkatkan daya tarik bagi perusahaan energi baik domestik dan asing. "Investasi besar juga sangat kami butuhkan untuk membiayai perbaikan dan perluasan sektor infrastruktur," tambahnya. Presiden mengatakan, Indonesia juga sudah memiliki kebijakan kelistrikan yang baru dengan menciptakan kesamaan bagi semua investor melalui berbagai skema investasi untuk pasar kelistrikan yang punya daya saing, pembagian resiko antar investor, perbaikan peraturan pemerintah daerah dan perlindungan konsumen dan masyarakat. "Kita juga mempromosikan kebijakan baru mengenai batu bara untuk meningkatkan produksi guna memenuhi pertumbuhan permintaan dan menjaga keberlangsungannya serta meningkatkan daya saing di pasar internasional," katanya. Menurut presiden, bagi Indonesia dan China persoalan energi menjadi kunci sukses untuk kemajuan, kemakmuran dan stabilitas. "Kemakmuran rakyat kami, kesehatan ekonomi kami dan stabilitas politik kami, tergantung pada dipercayanya keberlangsungan dan keberadaan pasokan sumber energi," katanya. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Senior China Huang Zu dalam pidato pembukaannya menyatakan hubungan kemitraan strategis antara China dan Indonesia yang disepakati tahun lalu harus ditingkatkan terus agar memberikan hasil yang lebih baik bagi kedua negara. Khusus kerjasama di bidang energi diharapkan ICEF II memberikan hasil yang lebih bagus dibanding ICEF I di Bali tahun 2002 lalu. "ICEF I empat tahun lalu telah memberikan hasil yang positif, diharapkan forum yang sekarang juga menghasilkan lebih besar lagi dalam kerjasama di bidang energi," katanya. Huang Zu mengharapkan dengan forum ini, bukan saja investor China yang akan datang ke Indonesia tetapi juga sebaliknya investor Indonesia akan datang ke China. Presiden dalam forum tersebut didampingi Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Sugiantoro, Kepala BKPM Muhammad Lutfi, dan Ketua Kadin Indonesia MS Hidayat.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006