Shanghai (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan China menandatangani perjanjian kontrak investasi di bidang energi senilai 3,56 miliar dolar AS sampai 4,26 miliar dolar AS yang terbagi dalam enam proyek. Penandatanganan dilakukan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mewakili pemerintah Indonesia dan Menteri Komisi Perencanaan dan Reformasi Negara China Ma Kai, disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Perdana Menteri Senior China Huang Zu di Shanghai, Sabtu. Purnomo usai penandatanganan itu, mengatakan enam proyek itu antara lain pembangunan pabrik kimia untuk batu bara di Sulawesi Selatan dengan nilai 687 juta dolar AS yang dikerjakan PT Sumber Gas Sakti Prima berkongsi dengan Chengda Engineering Corporation of China dan Sinchuan Chemical Industri Holding. Proyek lain, pembangunan pabrik baja dan pertambangan besi di Sukabumi senilai 300 juta dolar AS, yang dikerjakan PT Ciracap Sumber Prima dan Yunan Geology dan Mineral Resources dan pembangunan pembangkit listrik berkekuatan 2 x 100 Mw di Jeneponto Sulsel senilai 170 juta dolar AS oleh PT Bosowa Energi dan Chengda Energy Corporation of China. Selain itu adalah proyek pengembangan energi batu bara dan kimia di Indonesia yang lokasinya di Provinsi Kunming China senilai 300 juta sampai 1 miliar dolar AS yang dilakukan oleh PT Antarniaga Nusantara Indonesia dengan Yunan Chemical Industri Group dan China National Chemical Engineering Group Corporation. Dibangun juga proyek PLTU Bangko Tengah Sumatera Selatan bertenaga 4 x 600 Mw senilai 2,1 miliar dolar AS yang dikerjakan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, PT PLN, PT Indika Inti Energy dan China Huadian Corporation. Dan ke enam, proyek kajian bersama areal Palung Aru Selatan dengan target pengambilalihan senilai 1,5 juta dolar AS yang dikerjakan oleh China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) dan Departemen ESDM. Indonesia - China Energy Forum (ICEF) II di Shanghai ini mengambil tema "Revitalizing the Mutual Cooperation in Energy Sector" dengan fokus utama meningkatkan kerjasama bagi pengembangan minyak dan gas, pertambangan batu bara, pembangkit listrik dan bio fuel. Sebelumnya ICEF pertama dilakukan di Bali pada 25 - 26 September 2002, yang menghasilkan antara lain pembangunan proyek suplai LNG Tangguh di Papua bagi propinsi Fujian RRC sebesar 2,6 juta ton per tahun selama 25 tahun, PLTU Cilacap dengan kekuatan 2 x 300 mega watt, PLTG Palembang Timur 150 Mw. Akuisisi CNOOC atas Repsol, akuisisi Petro China atas Devon Energy, konstruksi transmisi gas dari Kaltim ke Jatim, PLT batu bara Labuhan Angin Sibolga dengan kekuatan 2 x 115 Mw, PLT batu bara Parit Baru Pontianak 2 x 50 Mw dan PLTA Asahan I 2 x 90 Mw.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006