Nanning (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar Pemerintah Republik Rakyat Cina (RRC) berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan di semenanjung Korea dengan menghidupkan kembali pertemuan "Six Party Talk". "Presiden menghargai peran Cina yang sangat aktif dan konstruktif untuk menangani ketegangan di semenanjung Korea dan berharap Cina tetap memainkan peran tesebut. Dan berharap Cina kembali menghidupkan `Six Party Talk` yang dihadiri oleh Korea Utara," kata juru bicara presiden Dino Patti Djalal usai pertemuan Yudhoyono dengan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao di sela-sela KTT Peringatan Hubungan China dan ASEAN di kota Nanning, Cina, Senin. Presiden yang didampingi antara lain oleh Menlu Hassan Wirajuda dan Menteri Perdagangan Mari E Pangestu juga menyatakan menghargai respon pemerintah Cina dalam kasus krisis nuklir di Korut. Six Party Talk meliputi Cina, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Korea Selatan dan Korea Utara. Dino mengatakan pertemuan dengan PM Wen berjalan sangat konstruktif yang antara lain juga membahas masalah bilateral dan regional seperti kerjasama perdagangan, energi, investasi, pariwisata, pertahanan dan maritim. Mengenai hubungan perdagangan, kedua pemipin negara mengulang lagi komitmen mereka meningkatkan volume pedagangan Indonesia - China hingga mencapai 30 miliar dolar AS pada tahun 2010. "Mereka juga sepakat meningkatkan kerjasama energi sebagai aspek penting. Seperti yang dilakukan dalam Indonesia Cina Energi Forum," katanya. Presiden juga menyatakan terimakasih atas pinjaman lunak yang diberikan Cina sebesar 800 juta dolar AS untuk kepentingan infrastruktur. Presiden Yudhoyono juga menyatakan terkesan dengan lokasi wisata di Guilin dan mengharapkan ada kerjasama di bidang pariwisata antara Bali dengan Guilin. Presiden mencatat turis Cina ke Indonesia jumlahnya sangat sedikit, sekitar 80 ribu, dibanding yang datang ke Singapura, Malaysia dan Thailand, sementara wisatawan Indonesia ke Cina mencapai 350 ribu orang. Sedangkan pemerintah Cina menginginkan adanya kerjasama pertahanan dan latihan militer dengan Indonesia dan disambut baik presiden Yudhoyono dan akan ditangani oleh menteri terkait. PM Cina dalam kesempatan tersebut mengatakan agar mengutamakan pentingnya kerjasama di PBB, karena mulai tahun depan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. PM Wen Jiabao juga telah mengistruksikan Dubesnya di PBB untuk aktif menjalin koordinasi dengan Indonesia untuk menangani isu-isu internasional.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006