Surabaya (ANTARA News) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur Dwi Pranoto menyatakan pertumbuhan pembiayaan konsumtif dari perbankan syariah di wilayah kerjanya meningkat 58,89 persen pada kuartal II tahun 2014 menjadi Rp8,37 triliun.

"Pada periode sama tahun lalu, kinerja pembiayaan konsumtif perbankan syariah mencapai Rp3,89 triliun," kata Dwi Pranoto di Surabaya, Jumat.

Menurut ia, kenaikan pembiayaan itu karena terjadi peningkatan konsumsi masyarakat pada bulan Ramadhan, Lebaran, dan tahun ajaran baru sekolah selama triwulan II/2014.

Pertumbuhan pembiayaan konsumtif itu berdampak pada meningkatnya total pembiayaan perbankan syariah dari 33,93 persen pada triwulan I/2014 menjadi 45,44 persen pada triwulan II/2014.

"Selama triwulan II tahun 2014, pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan pembiayaan modal kerja yang hanya tumbuh 13 persen menjadi Rp6,73 triliun," ujarnya.

Sementara untuk pembiayaan investasi, Dwi Pranoto menyebutkan angka pertumbuhannya sebesar 28,6 persen menjadi Rp3,32 triliun. Secara umum, besaran proporsi pembiayaan kalangan perbankan syariah di wilayah Jatim menunjukkan minat masyarakat yang kian tinggi.

"Kondisi itu menunjukkan bahwa masyarakat mulai mempercayai perbankan syariah sebagai mitra," tambahnya.

Dari sisi risiko pembiayaan perbankan syariah, tambah dia, dapat dilihat dari data rasio "Non Performing Financing" yang menunjukkan perbaikan menjadi 3,35 persen pada triwulan II/2014.

"Sedangkan kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jatim secara umum masih menunjukkan pertumbuhan walaupun melambat," katanya.

Menurut data BI Wilayah Jatim, total aset BPR pada triwulan II/2014 hanya tumbuh sebesar 2,98 persen atau lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan sebesar 6,78 persen (yoy).

Melambatnya pertumbuhan itu dipengaruhi penurunan penghimpunan dana pihak ketiga yang hanya tumbuh sebesar 11,45 persen pada periode triwulan I/2014. "Realisasi itu juga lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebesar 12,69 persen," ujar Dwi Pranoto.

Kinerja DPK yang disimpan pada BPR di Jatim sampai dengan triwulan II/2014 mencapai Rp5,65 triliun. Penghimpunan DPK oleh BPR didominasi oleh deposito yang mencapai 67,57 persen dan sisanya tabungan 32,43 persen.

(KR-IDS/D010)

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014