Mekkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia akan diberangkatkan dari Makkah ke Padang Arafah pada Kamis 2 Oktober (satu hari menjelang puncak haji/wukuf) dalam tiga gelombang.

"Gelombang pertama 08.00-12.00," kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis, usai rapat koordinasi penyelenggaraan haji di Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja, Mekkah, Kamis.

Hadir pada rapat itu antara lain Dubes RI untuk Arab Saudi AM Fachir, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Abdul Djamil, Konjen RI di Jeddah Darmakirti Syailendra, dan Ketua Daker Mekkah Endang Jumali.

Tahap selanjutnya adalah pukul 12.00-18.00 dan selanjutnya 18.00 sampai selesai. "Diharapkan sebelum tengah malam sudah sampai Arafah," kata Sri Ilham.

Ia mengatakan satu maktab (sekitar 3.000 sampai 4.000 jamaah) akan dilayani oleh sejumlah bus yang bolak balik tiga kali putaran. Jarak antara Mekkah ke Arafah sekitar 24.8 kilometer. Indonesia sendiri terdiri dari 52 maktab.

Selain itu, katanya, juga sudah disiapkan transportasi bagi jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah, dan selanjutnya menuju Mina.

Dalam prosesi haji, pada tanggal 8 Zulhijah atau 2 Oktober (Kamis) seluruh jamaah diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah.

Keesokan harinya (9 Zulhijah atau 3 Oktober) jamaah melakukan wukuf. Setelah waktu Magrib, jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk bermalam. Bagi jamaah Indonesia disarankan bergerak dari Muzdalifah ke Mina setelah tengah malam untuk selanjutnya melempar jumrah di Mina.

Mengenai jamaah yang safari wukuf (sakit sehingga harus wukuf dengan menggunakan kendaran), Sri Ilham mengatakan, jumlah bus tergantung dengan jumlah jamaah yang sakit.

Mengenai jamaah yang akan safari wukuf, katanya, dikonsultasikan dengan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). "Tahun lalu disiapkan bus," kata Sri Ilham.  (U002/T007)

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014