Serang (ANTARA News) - Sekretaris Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten E Supriadi menyatakan daerah itu masih kekurangan hutan enam persen.

"Kita baru memiliki hutan 24 persen dari luas luas, dan berdasarkan ketentuan setiap provinsi minimal harus mempunyak 30 persen hutan," katanya di Serang, Jumat.

Ia menyatakan, pihaknya akan terus mengupayakan agar hutan di daerah tersebut mencapai 30 persen, di antaranya dengan mendorong hutan rakyat.

"Kami mendorong masyarakat untuk menanami kebunnya dengan aneka jenis tanaman keras, dan ini akan menambah luasan hutan di Banten," katanya.

Saat ini, kata dia, masyarakat setempat cukup tinggi animonya untuk mengembangkan tanaman keras, dan yang paling diminati yakni jenis albasiah dan jabon.

Supriadi juga menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan penambahan kawasan hutan dan pengembangan hutan rakyat tersebut.

"Banyak program yang digulirkan untuk mendorong hutan rakyat tersebut, di antaranya bantuan bibit kayu yang setiap tahun digulirkan oleh Kementerian Pertanian melalui dinas/instansi tekait kabupaten/kota," ujarnya.

Selain itu, kata dia, juga didorong kemitraan pengembangan tanaman keras antara perusahaan dan masyarakat.

"Ada beberapa perusahaan yang sudah melakukan kemitraan dengan petani, di antaranya PT Pundi dalam mengembangkan tanaman jabon," kata Sekretaris Dishutbun Provinsi Banten E Supriadi di Serang, Rabu.

Perusahaan itu, kata dia, mengembangkan tanaman jabon di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang.

Dalam kemitraan itu, kata dia, masyarakat menyediakan lahan dan pihak perusahaan membantu bibit jabon, pupuk serta kebutuhan lain untuk pemeliharaan.

"Yang penting masyarakat punya lahan dan mengajukan kemitraan pada PT Pundi, nanti perusahaan itu akan memberikan bibit dan lainnya sesuai yang dibutuhkan," ujarnya.

Antara perusahaan dan petani, kata dia, ada kesepakatan yang dibuat di awal, di antaranya mengatur pihak perusahaan siap menampung kayu jabon produksi masyarakat dengan harga sesuai kesepakatan.

PT Pundi, kata dia, merupakan perusahaan yang begerak pada bidang usaha furnitur, jadi memang membutuhkan kayu cukup banyak untuk bahan baku.

(S031/H-KWR)

Pewarta: Sambas
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014