Beit Hanun, Jalur Gaza (ANTARA News) - Beberapa pria bersenjata meloloskan diri dari masjid terkepung dalam upaya penyelamatan diri yang berani dan dilakukan oleh perempuan-perempuan bercadar Jumat, saat Israel terus melancarkan serangan di Jalur Gaza dalam operasi yang telah menewaskan 29 orang Palestina dalam tiga hari. Di Tepi Barat Sungai Jordan, tentara Israel juga menangkap seorang menteri kabinet Palestina pimpinan HAMAS --yang diboikot Barat dan Israel, menembak hingga tewas dua pemuda Palestina dalam serangkaian operasi militer. Dibagian utara Jalur Gaza, empat pemrotes, termasuk dua perempuan, tewas dan sebanyak 25 orang lagi cedera oleh tembakan Israel sebelum upaya penyelamatan penuh keberanian tersebut guna membebaskan sebanyak 15 pejuang Palestina yang berlindung di satu masjid. Pejuang Palestina dari berbagai kelompok bersenjata, termasuk HAMAS, telah berlindung di Masjid An-Nasr sejak Kamis, dalam upaya berlindung dari Operasi Awam Musim Gugur, salah satu operasi terbesar Israel dalam empat bulan terakhir di Jalur Gaza. Dengan menerobos tank dan desingan peluru tentara Israel, sebanyak 200 perempuan berbaris maju dan memasuki masjid tersebut untuk mengumpulkan pria bersenjata itu, sebelum berjalan ke luar, dengan melindungi pria bersenjata tersebut di tengah barisan mereka --yang memakai pakaian longgar dan cadar guna melindungi mereka dari tembakan Israel. "Kami mempertaruhkan nyawa kami untuk membebaskan putra kami," kata Um Mohammed, yang berusia 40-an tahun. Sebagian aktvisi garis keras meloloskan diri dengan berpakaian seperti perempuan, kata saksi mata. Seorang dokter mengatakan seorang perempuan dan dua pria tewas tepat sebelum aksi penyelematan berlangsung, sebelum perempuan kedua yang mulanya dinyatakan "secara klinis tewas" akibat tembakan Israel juga meninggal. Sebanyak 400 orang, sekitar separuh di antara mereka perempuan, telah melancarkan protes di pintu masuk barat ke Beit Hanun dalam jangkauan kendaraan lapis baja Israel. Dua helikopter Israel melepaskan tembakan salvo sporadis dalam upaya membubarkan kerumunan orang sementara tembakan tentara darat Yahudi berdentam di seluruh Beit Hanun. Seorang wartawan Palestina yang bekerja untuk kantor berita lokal Ramattan menderita luka serius akibat tembakan Israel saat ia merekam protes tersebut, kata satu sumber medis,demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006