Jakarta (ANTARA News) - Yayasan Batik Indonesia ingin mempopulerkan batik sogan, yang biasanya hanya dipakai untuk kesempatan resmi.

Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita mengatakan yayasannya ingin batik sogan bisa populer di banyak kalangan, termasuk di kalangan anak-anak muda.

"Kami akan membuat pagelaran busana sehingga orang bisa melihat bahwa sogan tidak hanya bisa dipakai pada kesempatan klasik, tapi juga pesta dan dipakai anak muda," katanya di Pameran Batik Warisan Budaya VII di Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa.

Upaya untuk mempopulerkan batik sogan antara lain dilakukan dengan memberdayakan perancang Indonesia untuk membuat ragam rancangan busana batik sogan.

Desainer yang diminta membuat rancangan busana batik sogan antara lain Oscar Lawalata, Barli Asmara, Stephanus Hamy, Era Soekamto, Didiet Maulana, Bi, Parang Kencana dan Danar Hadi.

"Agar sogan tidak hanya diminati untuk paduan kebaya, tapi juga untuk pakaian," ujar dia.

Batik sogan adalah batik klasik dengan warna dominan coklat yang pewarnaannya menggunakan batang kayu pohon soga. Batik sogan identik dengan motif keraton Jawa seperti Yogyakarta dan Solo.

Kementerian Perindustrian menggelar Pameran Batik Warisan Budaya VII bertema "Sogan Seni Batik Klasik" mulai 30 September hingga 3 Oktober 2014.

Sebanyak 54 perajin binaan Yayasan Batik Indonesia asal Solo, Yogyakarta, Bandung, Cirebon, Surabaya, Pekalongan, Surakarta, Banjarnegara dan Jakarta menampilkan produk mereka dalam pameran itu.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014