Pandeglang (ANTARA News) - Ribuan massa membakar gedung Kantor Polisi Hutan (Polhut) Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu, sekitar pukul 14.00 WIB, terkait penembakan oleh oknum Polhut kepada warga Desa Ujung Jaya hingga tewas. Sejumlah warga Desa Ujung Jaya kepada ANTARA News, Minggu, mengemukakan bahwa sekira 2.000 massa mengamuk setelah oknum Polhut bernama Untung di lokasi Curug Cikacang di luar Kawasan Balai TNUK menembak mati Komar (40), warga desa setempat. Kejadian penembakan tersebut diduga lantaran korban mencuri di kawasan TNUK, karena di dalam sakunya ditemukan tiga buah biji jengkol, kata Kamaludin (30), warga Desa Ujung Jaya. "Kami belum tahu persis soal penembakan itu, namun di kantong Komar ditemukan tiga buah jengkol. Ironisnya, penembakan itu dilakukan di kebun miliknya," katanya. Mendengar Komar ditembak oknum Polhut, maka ribuan massa dari beberapa desa di sekitar kawasan Ujungkulon langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di lokasi tersebut, Komar ditemukan sudah meninggal dunia. Dua petugas patroli perlindungan monitor Badak, yakni Teguh dan Mujakir, saat itu menungu mayat korban. "Warga merasa kesal, dan kedua petugas tersebut diserang oleh ribuan massa. Mujakir berlari menyelamatkan diri ke kantor Polisi Hutan, sedangkan Teguh lari ke perkampungan hingga babak belur dihajar massa," katanya. Menurut Kamaludin, kejadian pembakaran kantor polhut TNUK dilakukan secara spontan, dan tidak terprovokasi, kendati suasana sempat mencekam lantaran warga kesal dengan tindakan polhut TNUK yang mengakibatkan nyawa seorang penduduk melayang. Ia mengatakan, sejumlah penduduk menduga korban ditembak dari depan dan jaraknya sangat dekat. Namun demikian, ia pun menegaskan, penembakan tersebut hingga saat ini belum ada saksinya. "Saat ini pelaku penembakan diamankan aparat kepolisian Polda Banten. Minggu siang situasi sudah aman, setelah petugas Polres Pandeglang dan Polda Banten bertindak," katannya. Kepala Desa Ujung Jaya, Kamirudin (50), secara terpisah mengatakan bahwa pihaknya meminta kasus penembakan yang menimpa warganya tersebut diproses secara hukum. "Saya minta kasus ini segera diusut tuntas pihak kepolisian. Selain itu juga jangan sampai terulang lagi," katanya. Sementara itu, jenazah Komar telah dimakamkan oleh pihak keluarganya pada Minggu pagi di pemakaman Desa Ujung Jaya. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006