Semarang, (ANTARA News) - Pertarungan wajib atau "mandatory fight" antara juara dunia kelas bulu WBA, Chrisjon melawan penantangnya, Jose Cheo Rojas (Venezuela) akhirnya dilangsungkan di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim, tanggal 17 Febuari 2007. Chrisjon ketika dihubungi dari Semarang, Senin (6/11) mengatakan, pihaknya sudah bertemu dengan promotornya, HM Arsyad (dari Kalimantan Timur) soal pengunduran tarung wajib tersebut. "Dalam hal ini memang promotor yang memiliki hak mengatur waktu pertarungan tersebut," kata petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng. Dia menjelaskan, dari hasil pertemuan dengan Arsyad disebutkan bahwa alasan pengunduran jadwal naik ring tersebut karena Tenggarong sebagai tempat pelaksana tarung wajib sedang sibuk. "Kalau bulan Januari 2007, Tenggarong sedang sibuk," katanya tanpa menyebutkan soal kesibukkan Kota Tenggarong tersebut. Tarung wajib antara Chrisjon melawan Rojas semula dijadwalkan bulan Januari 2007, tetapi kubu Chrisjon minta agar pertarungan itu diundur hingga bulan Maret 2007 dan WBA menyetujuinya. Tetapi, Asisten Manajer Herry Gym`s Toni Priatna meminta agar pertarungan itu digelar sesuai jadwal dari WBA yaitu awal bulan Januari 2007 dan akhirnya kembali mundur lagi tanggal 17 Febuari 2007. Suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati itu, mengatakan, dengan pengunduran jadwal pertarungan itu maka secara otomatis keberangkatannya ke Australia untuk bergabung dengan Sasana Herry Gym`s di Perth juga mundur. "Semula saya akan berangkat ke Australia hari Selasa (7/11) tetapi karena pertarungan itu mundur maka saya baru bertolak ke Negeri Kanguru awal bulan Desember 2006," katanya. Dia menjelaskan, pihaknya berada di Australia sekitar satu bulan, kemudian bulan berikutnya langsung ke Tenggarong Kutai Kartanegara, Kaltim, untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat pertarungan. Di sisi lain, ia menambahkan, pihaknya memerlukan dua-tiga petinju kidal sebagai mitra latih tanding sebelum naik ring menghadapi Jose Cheo Rojas (Venezuela) pada tarung wajib atau "Mandatory Fight". "Seperti biasa, saya memerlukan dua-tiga petinju sebagai mitra latih tanding dan saya mengutamakan petinju kidal, mengingat calon lawan saya juga petinju kidal," katanya. Ia menjelaskan, petinju kidal memiliki gaya bertarung berbeda dengan petinju biasa dan untuk menghadapinya juga memerlukan teknik yang berbeda pula. Chrisjon memang pernah bertemu Jose Cheo Rojas di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim, beberapa waktu lalu pada partai perebutan gelar. Hanya bedanya, pertarungan terdahulu bukan "mandatory fight", sedangkan sekarang ini adalah tarung wajib mengingat Rojas adalah penantang peringkat pertama di kelas bulu. Pada pertarungan tersebut berakhir dengan "technical draw" karena wasit menghentikan pertarungan itu pada ronde keempat setelah terjadi benturan kepala antara kedua petinju tersebut. Akhirnya, Chrisjon tetap mempertahankan gelarnya.(*)

Copyright © ANTARA 2006