Makkah (ANTARA News) - Menjelang kepulangan jamaah haji Indonesia mulai Kamis pagi waktu Arab Saudi, jamaah diingat mengenai berat barang bawaan yang dibolehkan yakni 32 kilogram untuk bagasi dan tujuh kilogram untuk tas kabin.

"Barang bawaan 32 kg (bagasi) dan tujuh kg (kabin). Bawaan lain tidak boleh," kata Kepala Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah, Endang Jumali di Makkah, Rabu.

Selain itu Endang juga mengingatkan agar jamaah tidak membawa air zamzam dalam koper karena akan diperiksa dan jika diketahui akan dikeluarkan. Jamaah haji akan mendapat jatah lima liter air zamzam yang akan diterima di debarkasi.

Endang mengatakan di setiap kelompok terbang (kloter) akan dilakukan penimbangan. Penimbangan akan dilakukan 36 jam sebelum keberangkatan.

Namun khusus untuk jamaah yang akan berangkat awal, penimbangan sudah dilakukan sejak 10 hari lalu (sebelum pelaksanaan wukuf di Padang Arafah). Hal itu karena setelah proses haji jalan-jalan di Makkah masih macet dan banyak jalan ditutup sehingga jika dilakukan mendadak dikhawatirkan barang terlambat di kirim ke Bandara Jeddah.

Proses penimbangan dan pengangkutan barang ke bandara ini dilakukan oleh perusahaan setempat yang dipilih dengan cara lelang.

Endang mengatakan penimbangan barang dilakukan secara kolektif atau digabung. Jika ada koper yang melebihi berat yang ditentukan maka disingkirkan dulu.

"Kemudian ada yang beratnya kurang dari yang ditentukan," katanya. Selanjutnya dihitung jumlah totalnya (digabung dengan yang kelebihan berat).

Endang mengatakan hingga kemarin sudah ada 15 kloter yang ditimbang. "Alhamdulillah belum ada yang melebihi batas," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa tidak ada biaya dalam penimbangan.

Jika ada kelebihan berat barang bawaan, Endang mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan PT Pos Indonesia yang harganya lebih murah dan bisa sampai ke daerah-daerah.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014