Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kanada menempatkan Duta Besar (Dubes) baru untuk Indonesia, John Holmes, menggantikan Dubes sebelumnya Randolph Mank yang telah berakhir masa tugasnya. "Indonesia adalah salah satu mitra terpenting bagi Kanada di kawasan Asia-Pasifik," kata Duta Besar Homes seusai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Selasa. Dubes Holmes berjanji akan memainkan peranan yang penting dalam memperkaya hubungan yang telah terjalin erat selama ini antara Kanada dan Indonesia. Kanada, lanjut dia, berkomitmen untuk mendukung usaha-usaha reformasi yang dilakukan Indonesia, memperbaiki situasi hak asasi manusia, dan membangun kembali daerah-daerah di Indonesia yang terkena musibah tsunami dan gempa bumi. Kanada juga akan terus melanjutkan kerjasama dengan Indonesia dalam masalah-masalah regional dan global, termasuk perang melawan terorisme, katanya. "Saya sangat menantikan untuk mulai bekerja bersama para mitra kerja saya dalam memperkuat kemitraan yang produktif ini, termasuk hubungan kita di bidang perdagangan dan investasi yang nilainya cukup substansial, serta meningkatkan hubungan bilateral di antara kedua negara," ujarnya. Kanada membuka secara resmi hubungan diplomatik dengan Indonesia pada 1949 dan pertukaran duta besar pertama kali terjadi pada 1952. Kedutaan Besar Kanada pertama kali dibuka di Jakarta pada 1953. Sejak saat itu, Kanada telah menjalin hubungan bilateral yang positif dengan Republik Indonesia. Perdagangan dua arah antara kedua negara itu pada 2006 mencapai lebih dari 1,6 juta dollar Kanada (Rp12,9 triliun). Indonesia juga merupakan lokasi investasi terbesar kedua bagi Kanada di Asia. Dubes Holmes bergabung di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Internasional Kanada pada 1982, dan selanjutnya bertugas di Bridgetown, Akra and Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Pada 2000, Holmes diangkat menjadi Direktur PBB untuk Divisi Hukum Traktat dan Kriminal, dan kemudian Direktur PBB untuk Divisi Hukum Ekonomi dan Hak Asasi Manusia. Latar belakangnya sebagai seorang pengacara internasional membuat Holmes terlibat di dalam pembuatan draf Statuta Roma tentang Pengadilan Kriminal Internasional, draf Konvensi Menentang Pemboman Teroris dan Konvensi untuk Menekan Pendanaan Terorisme. Pada 2003, Holmes diangkat menjadi Duta Besar Kanada untuk Kerajaan Yordania hingga 2006. Sedangkan pada 2005, Holmes diangkat menjadi Duta Besar Kanada non-residensial untuk Republik Irak.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006