Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X), mengharapkan bahwa gelar Pahlawan Nasional yang diberikan Pemerintah RI kepada Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I (HB I) harus menjadi teladan bagi masyarakat Yogyakarta. "Harapan saya pemberian penghargaan ini dan sifat-sifat almarhum bisa menjadi teladan warga masyarakat Yogyakarta dalam membangun kemasyarakatan, kebangsaan dengan tetap mengutamakan sifat kesederhanaan, perjuangan, dan sifat-sifat mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan individu atau golongan," katanya di Jakarta, Kamis. Pewaris tahta Kesultanan Yogyakarta tersebut mengemukakan hal itu usai mewakili keluarga menerima gelar Pahlawan Nasional bagi HB I dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta. Bendoro Raden Mas Sujana, nama lengkap Pangeran Mangkubumi, adalah Raja Kesultanan Mataram yang dianggap berjasa terhadap negara, karena mengadakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda antara tahun 1746-1755. Hamengku Buwono X menyatakan, berterima kasih kepada Pemerintah RI yang telah memberikan penghargaan kepada almarhum HB I sebagai bentuk pengakuan atas sifat-sifat perjuangan, penghormatan, pembela kepentingan bangsa dan masyarakat, serta etniknya di dalam upaya untuk menentang penjajahan. Delapan tokoh yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) RI nomor 085/TK/Tahun 2006 adalah Teuku Muhammad Hassan (Aceh), Kiai Haji Noer Ali (Bekasi), Raden Mas Tirto Adhi Soeryo (Blora), Pajonga Daeng Ngalle Karaeng Polongbangkeng (Polongbangkeng, Sulawesi Selatan/Sulsel), Opu Daeng Risadju (Palopo, Sulsel), Andi Sultan Daeng Radja (Sulsel), Izaac Huru Doko (Seba, Nusa Tenggara Timur/NTT), serta Pangeran Mangkubumi atau Sultan Hamengku Buwono I (DIY). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006