Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengutuk keras tindakan biadab Israel yang menyerang secara brutal Bait Hanun yang merengut nyawa 20-an wanita dan anak-anak serta mencederai puluhan lainnya. "Tindakan tersebut merupakan kejahatan kemanusian dan pelanggaran HAM berat. Kami mendesak PBB agar mengenakan sanksi berat atas Israel dan memperluas penempatan pasukan perdamaian PBB ke wilayah Palestina khususnya Gaza," kata Ketua PP Muihammadiyah Din Syamsuddin yang sedang mengikuti Sidang Dewan Kepemimpinan Rakyat Islam Sedunia di Tripoli, Kamis. Israel merupakan faktor penghambat proses perdamaian di Timur Tengah. Kondisi itu disebabkan Israel selalu mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). "Maka dari itu kami mendesak AS untuk menghentikan standar gandanya di Palestina," kata Din. Din juga meminta pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah diplomatik segera lewat jalur PBB maupun OKI agar tindakan serupa tidak terulang lagi dan untuk memberikan dukungan konkrit terhadap Palestina. Masyarakat internasional hari Rabu (8/11) terkejut dan mengecam serangan militer Israel terhadap rumah-rumah Palestina di Jalur Gaza yang menewaskan 18 orang sipil, beberapa diantaranya anak-anak. Kecaman berdatangan dari PBB, Uni Eropa (EU), Liga Arab, Inggris, Italia, Rusia dan Turki atas serangan biadab itu, sementara Presiden Palestina Mahmud Abbas menyebutnya sebagai "hari hitam" bagi rakyat Palestina. Dari empat anggota kwartet perdamaian internasional yang mengupayakan proses perdamaian Timur Tengah -- EU, PBB, Rusia dan AS -- hanya Washington yang masih bungkam. Utusan khusus PBB untuk Timur Tengah Alvaro de Soto mengatakan, ia "sangat terguncang dan ngeri" atas pemboman rumah-rumah sipil oleh Israel di Beit Hanun, yang menewaskan 18 orang Palestina dan mencederai lebih dari 40 lain. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Yerusalem, de Soto mendesak pemerintah Israel "segera menghentikan pemboman ini dan serangan militer lain" dan mengatakan, orang Palestina juga seharusnya berhenti menembakkan roket ke wilayah Israel. Serangan militer Israel di utara kota Beit Hanun, Rabu pagi, telah mengakibatkan kematian setidaknya 18 warga Palestina, 13 di antara mereka adalah wanita dan anak-anak, yang memicu kutukan masyarakat internasional.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006