Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memperkirakan perpanjangan waktu masuknya beras impor menjadi 15 Desember 2006 tidak akan mempengaruhi harga beras karena hanya akan menjadi stok cadangan beras pemerintah dan tidak akan digelontorkan ke pasar. "Beras impor hanya untuk stok cadangan beras pemerintah, tidak untuk dilempar ke pasar," kata Direktur Bina Pasar dan Distribusi, Direktorat Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan, Gunaryo, di Jakarta, Kamis. Menteri Pertanian, Anton Apriantono melalui jawaban pesan singkatnya juga mengatakan hal senada dengan alasan awal musim panen raya diperkirakan jatuh pada Februari-Maret 2007. Berdasarkan surat Menteri Perdagangan Nomor 985/M-DAG/11/2006 disebutkan bahwa selain berdasarkan permintaan dari Perum Bulog, perpanjangan waktu tersebut juga didasari informasi ramalan cuaca untuk daerah pelabuhan Ho Chi Minh. Surat tersebut juga mengubah alokai beras impor yang masuk melalui Kupang, NTT dari 44.000 ton menjadi 42.000 ton dan dialihkan ke Ambon yang semula 12.000 ton menjadi 14.000 ton. Data per 2 Nopember 2006 menunjukkan bahwa sembilan kapal belum muat dan perkiraan kapal bermuatan beras impor dari Vietnam masuk terakhir 12 Desember di Sorong. Total beras impor yang akan masuk adalah 209.050 ton dari jumlah yang diizinkan 210.000 ton. (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006