Tyre, Libanon (ANTARA News) - Seorang juru bicara PBB Jumat meratapi lambatnya kemajuan operasi yang dipimpin-PBB untuk membersihkan bom curah dari Libanon dan kembali minta pada Israel untuk menyerahkan peta terinci mengenai tempat mesiu itu dijatuhkan. "Jika Israel memberi kami lokasi sebenarnya dari tempat yang diserang, hal itu akan mempercepat kerja kami," Dalya Farran, juru bicara Pusat Koordinasi Aksi Ranjau PBB (MACC), mengatakan. "Untuk sementara waktu, rakyat dan tentara (Libanon) yang memberikan peringatan mengenai tempat itu, yang kemudian dibersihkan," katanya. Israel telah menjatukan lebih dari 1,2 juta pil bom di Libanon dalam perangnya Juli-Agustus dengan gerilyawan Syiah Hizbullah, menurut harian Haaretz Israel. PBB menemukan bahwa Israel telah menjatuhkan 90 persen dari semua bom curah yang digunakan di Libanon dalam tiga hari segera sebelum gencatan senjata 14 Agustus. Sejak berakhirnya pertempuran, 22 orang telah tewas dan 135 orang terluka akibat pil bom yang tidak meledak, menurut hitungan AFP. Farran mengatakan bahwa tim penjinak ranjau telah menempati sekitar 800 tempat bom curah di Libanon selatan sejauh ini tapi tidak satu pun dari mereka yang telah selesai membersihkan senjata yang tak meledak itu. Empatpuluh tujuh tim pembersih ranjau telah bekerja sejak 31 Oktober dalam operasi yang didanai oleh Uni Emirat Arab dan PBB itu. Sekjen PBB Kofi Annan telah mengutuk pengunaan bom curah oleh Israel dan juga mengecam kegagalannya untuk memberi pasukan penjaga perdamaian PBB peta terinci mengenai tempat bom itu dijatuhkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006