Jakarta (ANTARA News) - DPR RI menaruh perhatian terhadap rencana kujungan Presiden AS George W Bush ke Indonesia pada 20 Nopember 2006 mendatang. "Diharapkan dalam dialog antara kedua pimpinan negara, Presiden RI dapat melihat secara obyektif perkembangan terakhir situasi politik dalam negeri AS," kata Ketua DPR RI Agung Laksono dalam rapat paripurna DPR RI di Senayan Jakarta, Senin. Presiden juga diharapkan memberi perhatian dalam kaitan dengan politik luar negeri yang dijalankan Presiden Bush yang oleh sebagian masyarakat Indonesia dinilai jauh dari rasa keadilan dan kemanusiaan. Dalam kaitan penyambutan khususnya menyangkut keamanan dan pengawalan, hendaknya hal itu dilakukan secara proporsional sesuai dengan `prosedur tetap" (protap) penerimaan tamu-tamu negara tanpa mengurangi kewaspadaan. Sorotan pimpinan DPR atas kunjungan Bush mengundang interupsi dari anggota DPR RI. Sebagian mendesak agar rencana kunjungan itu dibatalkan. Agung tidak menghiraukan interupsi dan melanjutkan pernyataan pimpinan DPR terkait hasil pemilu di AS. Agung mengatakan, hasil Pemilu sela di AS pada 7 Nopember 2006 untuk memperebutkan 435 kursi DPR serta 100 kursi di Senat dan 36 kursi gubernur, menarik untuk dicermati. Hasil Pemilu tersebut dimenangkan Partai Demokrat, baik dalam perebutan kursi parlemen maupun di Senat. Kemenangan Partai Demokrat memang sudah diramalkan karena rakyat AS tidak puas terhadap Presiden Bush terutama berkaitan dengan kebijakan luar negeri terhadap Irak dan Timur Tengah. "Ini menandakan bahwa rakyat AS menginginkan adanya perubahan arah baru bagi kebijakan politik luar negerinya," kata Agung. Sejalan dengan hal itu, diharapkan kemenangan Partai Demokrat di Kongres, selain akan mengubah politik luar negeri, juga diharapkan dapat meningkatkan kerjasama strategis di antara kedua negara serta ASEAN. "Kita juga berharap adanya percepatan proses perdamaian di Timur Tengah khususnya di irak agar situasinya lebih aman dan damai, lebih-lebih paska mundurnya Menhan Donald Rumsfeld," kata Agung.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006