Jayapura (ANTARA News) - Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, dalam melakukan aksi penolakan terhadap rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat George W Bush ke Indonesia, para pendemo tak bisa melakukannya dengan mengatasnamakan umat Islam. "Mereka berani mengatasnamakan kaum muslim, padahal mayoritas Islam tak apa-apa," kata Gus Dur di Jayapura, Selasa, menanggapi aksi demo yang mengatasnamakan umat muslim sehubungan rencana kunjungan Presiden AS, George W Bush ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang yudhoyono pada 20 Nopember di Istana Bogor. Mantan Presiden RI itu juga menegaskan, bertemu dengan Bush adalah hak prerogratif Presiden. Termasuk hak untuk mengundang siapa saja ke Indonesia, termasuk Presiden AS, katanya. "Secara konstitusional Presiden punya hak prerogratif," tambah Gus Dur. Gus Dur yang didampingi anaknya Yenny Abdurrahman Wahid itu berkunjung ke Jayapura atas undangan Dewan Adat Papua (DAP) untuk menerima penganugrahan penghargaan masyarakat adat Papua berupa plakat. Selain menerima penghargaan tersebut, Gus Dur juga melakukan ziarah ke makam tokoh Theys Eluay dan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama bertempat di kediaman Wakil Ketua Sinode GKI Papua, Pdt.Ny Yemima Krey dan Wakil Uskup Jayapura Pastor Yan You Pr.

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006