Jambi (ANTARA News) - Tebing Sungai Batanghari di Desa Senaung, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, Jambi, terus longsor karena derasnya hujan sejak sepekan terakhir, warga sekitar pun mulai resah dan cemas.

Warga setempat, Rogaya, misalnya, ketika dikonfirmasi di Jambi Minggu mengatakan, longsornya tanah tebing sungai Batanghari karena terbawa arus air hujan, longsor kian parah ketika hujan turun pada Sabtu (8/11) malam.

"Longsor bukan sekali ini saja, setiap hujan turun pasti tanah di tebing sungai longsor, kami sebagai warga di sini gelisah dan cemas, karena lama kelamaan longsor mendekati tiang rumah," kata Rogaya.

Pengakuan Rogaya memang sangat beralasan, sebab pagar-pagar rumah warga di bagian belakang sudah roboh dan jatuh ke sungai akibat longsor tersebut.

Rogaya juga mengaku was-was jika hujan deras turun di waktu malam hari, dengan kontur tanah di tepian sungai yang lembut tentu saja mempermudah arus sungai menerjang dan meruntuhkannya.

"Kami berharap kepada pemerintah agar cepat tanggap mengatasi masalah ini, jangan seperti pengalaman yang sudah-sudah, setelah ada korban jiwa baru pemerintah melakukan pembenahan," katanya.

Warga lainnya, Ramli, ketika dikonfirmasi juga membenarkan hal tersebut, di areal rumahnya juga mengalami hal serupa, tanah terus longsor jika hujan sudah turun.

Menurut dia, terjangan arus sungai dan hantaman air hujan dari daratan membuat tanah di tebing sungai mudah runtuh, apalagi kata Ramli, jenis tanah di tepian sungai Batanghari rata-rata lembut karena sering digenangi air jika musim banjir.

"Sekarang jarang permukaan bibir sungai dengan beberapa rumah warga ada yang hanya satu meter, hal ini sudah beberapa kali disampaikan ke pemerintah, namun sampai saat ini belum ada solusi. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan sebelum hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, M Zakir, belum bisa dikonfirmasi terkait hal ini.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014