Jakarta (ANTARA News) - Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri acara Tabligh Akbar yang akan diadakan di Mesjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan pada Jumat (17/11) mendatang. "Berdasarkan kapasitas masjid maka Tabligh Akbar akan dihadiri sekitar 4.000 orang. Itu pun belum ditambah jumlah massa yang diperkirakan akan bergabung setelah shalat Jumat," kata Ketua Kantor Masjid Agung Al Azhar, Amliwazir Saidi di Jakarta, Selasa. Acara tersebut merupakan gagasan dari Forum Umat Islam (FUI), yang merupakan gabungan antara berbagai organisasi Islam, untuk menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) George W Bush ke Indonesia. Ia mengemukakan, perhelatan bertajuk "Tolak Bush" itu juga sesuai dengan ajaran Islam yang menyebut, jika terdapat kemungkaran maka tolaklah dengan kekuasaan. Bila itu tidak sanggup maka dengan lisan atau ucapan. "Yang dimaksud dengan kekuasaan adalah pihak pemerintah. Karenanya, kami hanya bisa menyampaikan secara lisan yaitu melalui Tabligh Akbar ini," ujar Amliwazir sambil menambahkan bahwa sejumlah tokoh FUI akan berorasi dalam acara tersebut. Menurut dia, Bush itu tidak layak disambut di Indonesia karena telah banyak orang Islam di Irak, Afghanistan, Palestina, dan Lebanon yang terbunuh karena kebijakannya. Ia mengatakan, sebelumnya pada Rabu (8/11), sejumlah perwakilan FUI telah menemui pimpinan DPR. Pertemuan tersebut menghasilkan persetujuan bahwa kedatangan Bush itu lebih banyak mudarat dibandingkan manfaatnya. Tabligh Akbar itu sendiri merupakan rangkaian acara penolakan kehadiran Presiden Bush yang sebelumnya telah dimulai dengan diskusi di Aula Buya Hamka Masjid Al Azhar, Senin (13/11), yang dihadiri sejumlah tokoh antara lain Amien Rais. Setelah Tabligh Akbar, pada Minggu (19/11) rencananya diselenggarakan demonstrasi yang diperkirakan akan dihadiri sejuta orang Islam, masih dengan tema yang sama yaitu menolak kehadiran Bush. Aksi tersebut akan dimulai di Bundaran HI dan berakhir di depan Istana Presiden.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006