Vienna (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru dari Austria mengungkapkan bahwa perempuan yang menderita diabetes berisiko dua kali lebih tinggi terkena stroke dibandingkan mereka yang tidak memiliki diabetes.

Pihak dari Medical University of Vienna and the Vienna General Hospital, Alexandra Kautzky-Willer mengatakan, sejumlah studi baru-baru ini menunjukkan, perempuan yang menderita diabetes tiga kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan laki-laki.

Menurut Kautzky-Willer peningkatan risiko ini karena terganggunya regulasi gula darah.

"Adanya perubahan yang tidak menguntungkan pada fungsi pembuluh darah dan pembekuan darah yang menyebabkan perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk pembentukan trombosis," kata dia.

Kautzky-Willer mengatakan, semakin tingginya kadar gula darah bukan satu-satunya masalah. Menurut dia, hipertensi, peradangan, dan berbagai faktor gaya hidup seperti depresi juga berperan dalam hal ini.

"Ini soal intervensi gaya hidup umum dan pengobatan untuk semua faktor risiko. Peningkatan latihan penting, karena meskipun perempuan umumnya makan lebih sehat dibandingkan laki-laki, (sedikit lemak dan daging merah dalam diet mereka), mereka cenderung kurang beraktivitas," kata dia.

Para ahli mengatakan, perubahan gaya hidup juga dapat mencegah diabetes gestasional, faktor risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari, serta penyakit kardiovaskular, demikian seperti dilansir Xinhua.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014