Jakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta sudah menyiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir.

"Alat kelengkapan penanggulangan banjir seperti perahu, tenda dan dapur umum sudah disiapkan. Sementara mitigasi baik dari struktural maupun nonstruktural sudah siap," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Bambang Musyawardana, Senin.

Mitigasi nonstruktural, ia menjelaskan, dilakukan lewat pelatihan-pelatihan antisipasi banjir bekerja sama dengan Dinas Sosial, Satuan Polisi Pamong Praja dan dinas terkait penanggulangan bencana.

Sementara mitigasi struktural meliputi pembangunan atau perbaikan insfrastruktur untuk menanggulangi banjir seperti normalisasi sungai dan waduk, pengerukan endapan sungai dan waduk, pemasangan pompa dan pembuatan sumur resapan.

BPBD DKI Jakarta, ia menjelaskan, juga mengandeng sejumlah pengusaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan bencana banjir di Ibu Kota.

"Mitra kerja BPBD seperti pengusaha dan LSM siap membantu dalam hal antisipasi banjir, serta memberikan bantuan dan menyalurkannya bila terjadi bencana banjir," katanya.

Kerja sama, ia mengatakan, antara lain dilakukan dengan Mayapada Grup yang akan membantu penyediaan bahan pokok untuk warga yang terdampak banjir.

LSM Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat, lanjut dia, juga siap membantu upaya antisipasi dan penanggulangan banjir.

Ia menjelaskan pula bahwa ada 125 titik yang rawan banjir akibat luapan air Sungai Ciliwung, termasuk di antaranya Cililitan, Cawang, Rawa Jati, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, Kampung Melayu, Kebon Manggis, dan Petamburan.

Sementara daerah seperti Petogogan, Pesanggarahan, Ulu Jami, Rawa Buaya, Tegal Alur hingga Koja rawan terdampak luapan Sungai Krukut selama musim hujan.

Ia menambahkan, puncak banjir biasanya terjadi saat hujan turun dengan intensitas tinggi antara akhir November hingga Januari.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014