Surabaya (ANTARA News) - Target produksi gula nasional 2006 sebesar 2,47 juta ton sulit dicapai karena kemarau panjang. Kemarau panjang di sejumlah daerah menyebabkan produksi pabrik gula kurang maksimal sehingga hingga akhir musim giling pencapaian produksi diperkirakan tidak lebih dari 2,31 juta ton, kata Wakil Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi di Surabaya, Jumat. Meski tidak mencapai target, menurut Suwandi, produksi gula yang dihasilkan oleh 58 pabrik di Indonesia itu masih lebih baik dibanding produksi 2005 sebelumnya yang hanya 2,24 juta ton. "Hingga akhir Oktober lalu, produksi gula nasional baru mencapai 2,23 juta ton, sementara sebagian besar pabrik gula telah menyelesaikan giling," katanya. Adig Suwandi menjelaskan, hingga akhir Oktober lalu volume tebu yang digiling sekira 29,2 juta ton dengan produksi hablur (gula) 2,23 juta ton atau produktivitas rata-ratanya 5,9 ton per hektar. Sementara untuk tahun ini, volume tebu yang digiling diperkirakan mencapai 30,2 juta ton dan jika dihitung dengan asumsi produksi hablur 2,31 juta ton, maka produktivitasnya 5,82 ton per hektar. Jumlah produksi gula sebesar itu belum bisa memenuhi kebutuhan gula nasional 2006 yang mencapai 2,6 juta ton dan pemerintah perlu mengimpor untuk menutupi kekurangannya, katanya. Adig Suwandi yang juga Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI ini mengungkapkan bahwa stok gula nasional hingga Oktober lalu 842.517 ton, terdiri dari 485.090 ton stok pabrik gula, 66.912 ton stok petani dan 290.515 ton ditangan pedagang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006