Medan (ANTARA News) - Konsulat Amerika di Medan, Jumat, didemo tiga gelombong pengunjukrasa terdiri dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Front Pembela Islam (FPI) dan kelompok mahasiswa yang menolak kedatangan Presiden George W Bush ke Indonesia. Pengunjukrasa mendesak AS agar menarik pasukannya dari negeri-negeri Islam untuk menghindari pembantaian dan pembunuhan massal di Irak, Afghanistan dan Palestina, kata juru bicara FPI Sumut, Abdul Rahman ketika menyampaikan orasinya. Dalam aksi unjukrasa itu FPI menolak dan mengecam kedatangan George W Bush, sementara ratusan polisi melakukan barikade di depan Konjen AS untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Wakapolda Sumut Brigjen Pol Jhonny Wainal Usman dan Kapoltabes Medan Kombes Pol Irawan Dahlan terlihat memantau aksi unjuk rasa tersebut. Rahman menambahkan, penyambutan Presiden AS dengan menghabiskan anggaran Rp6 milyar untuk kunjungan enam jam itu terlalu berlebihan. Selain itu, katanya, Pemerintah Indonesia meninjau kembali hubungan diplomasi dengan Pemerintah AS, karena manfaatnya tidak sebanding dengan kerugian yang di dapat secara sosial dan budaya. Sementara itu, Ketua Umum DPW PKS Sumut, Gatot Pudjo Nugroho mengatakan, pemerintah diminta menolak sikap "anti Islam" yang ditunjukkan Presiden Bush, serta mendesak Amerika dan sekutunya agar hengkang dari Irak dan Afghanistan. Sedangkan, kelompok mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU), Aulia Rahman dalam orasinya mengatakan, Presiden Bush adalah penjahat perang, pelanggar HAM dan teroris dunia. Kapoltabes Medan Kombes Pol Drs.Irawan Dahlan mengatakan aksi unjukrasa itu berlangsung aman dan tidak ada keributan. Aksi unjukrasa tersebut wajar saja, asalkan dilakukan dengan secara baik dan sesuai prosedur yang berlaku, katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006