Batam (ANTARA News) - Kejahatan pencurian ikan di laut maupun pencurian kayu dan kemudian diselundupkan merupakan persoalan besar yang harus diberantas dan dihentikan berbagai penyimpangan penegakan hukumnya dengan upaya yang sungguh-sungguh dan sanksi lebih keras. "Bertriliun-triliun rupiah negara dirugikan oleh kedua kejahatan tersebut. Mari semua pihak bersama aparatur dan penyelenggaran negara benar-benar bersatu padu memberantasnya. Hentikan penyimpangan-penyimpangan dalam penegakan hukum yang menyangkut dua kejahatan itu," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Ranai, ibukota Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat. Kepala Negara menyerukan langkah bersama itu dalam dialog bersama nelayan seusai mencanangkan pemberdayaan pulau-pulau terluar dengan dihadiri antara lain Panglima TNI, Kapolri, beberapa menteri, Gubernur Kepulauan Riau dan muspida Kepri serta Bupati Natuna Daeng Rusnadi bersama muspida, camat, kepala desa, pemuka adat dan perwakilan profesi. Beberapa saat sebelumnya, Hanafi, utusan nelayan Kecamatan Pulau Tiga Natuna dalam dialog dengan Presiden mengadu bahwa nelayan tradisional dirugikan oleh nelayan-nelayan pukat harimau dari Thailand yang beroperasi hingga ke batas 2-3 mil dari pantai. Di samping itu, kendati menilai kapal-kapal patroli di Natuna masih terbatas, Hanafi bersyukur sebab sudah berhasil menangkap beberapa kapal nelayan Thailand, dan ia berharap kapal-kapal tersebut dihibahkan untuk kelompok-kelompok nelayan di Natuna. Sedang Mazwan Aliudin, seorang pengurus Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia mengusulkan supaya pemerintah membuat pelabuhan khusus perikanan di Natuna, dan mewajibkan perusahaan perikanan di Natuna melibatkan nelayan dalam sistem kemitraan. Menurut Presiden Yudhoyono, adakalanya masih terjadi penyimpangan-penyimpangan di dalam penegakan hukum yang menyangkut kejahatan pencurian ikan di laut, pencurian dan penyelundupan kayu. Padahal akibat dua kejahatan tersebut, kata Presiden, negara dirugikan bertriliun-triliun rupiah yang semestinya bisa dimanfaatkan untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendidikan, derajat kesejahatan dan ketertiban masyarakat. "Oleh karena itu, mari hentikan penyimpangan-penyimpangan di dalam penegakan hukum yang menyangkut dua kejahatan ini," kata Presiden Yudhoyono yang di mimbar berdampingan dengan Menkopolhukam Widodo AS. Ia mengggarisbawahi, jangan ada lagi setelah para pencuri ikan maupun kayu yang berhasil ditangkap namun proses berikutnya tidak baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006