London (ANTARA News) - Harga minyak dunia stabil, Jumat, sesudah New York anjlok ke level terendah dalam satu tahun di sebuah pasar yang kawatir dengan kelebihan pasokan, pada dealer mengatakan. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, bertambah empat persen menjadi 56,30 dolar per barel dalam perdagangan elektronik sebelum pembukaan resmi pasar AS, sesudah sebelumnya tenggelam menjadi 55,99 dolar -- terakhir dialami pada November 2005. Kontrak itu telah anjlok tajam 2,50 dolar Kamis ketika para pedagang meninjau laporan yang bertentangan perihal ekspor dari Organisasi Negara Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Para analis juga mengatakan harga minyak mentah New York lebih rendah dalam perdagangan teknis disebabkan masa kedaluwarsanya kemudian Jumat. Di London, minyak mentah Brent Laut Utara untuk pengiriman Januari bertambah 16 sen menjadi 58,70 dolar per barel dalam perdagangan elektronik. Brent terpuruk 2,07 dolar Kamis. "Sentimen di pasar semakin memburuk," kata Tetsu Emori, ketua strateg komoditas Mitsui Bussan Futures di Tokyo. Ia mengatakan pengurangan produksi yang diumumkan oleh OPEC memiliki dampak kecil terhadap pasar karena cadangan energi global tinggi. Dave Ersnberger, Direktur Asia untuk penyedia informasi energi global Platts, sepakat pengurangan OPEC "benar-benar tidak memiliki dampak apapun terhadap cadangan...dan itulah apa yang mengkawatirkan para pedagang di pasar ini". Kartel OPEC yang memiliki 11 anggota itu memutuskan bulan lalu untuk memangkas output hingga 1,2 juta barel per hari (bph) menjadi 26,3 juta bph dari 1 November, untuk menempatkan level di bawah harga yang telah terjungkal dari di atas 78 dolar pada Juli dan Agustus. Namun, menurut sebuah analisis oleh "petrologistics," ekspor OPEC telah turun 1,1 juta bph pada November. Dan sebuah laporan terpisah oleh "Oil Movements" mengestimasi bahwa ekspor kartel tersebut sebenarnya naik hingga 210.000 bph mulai 4 November dan kemungkinan akan tetap pada level seperti itu hingga 2 Desember, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006